JAKARTA- Menteri Perhubungan Budi Karya
Sumadi berjanji akan memperbaiki arus logistik Indonesia Timur mengingat ada
kesenjangan kondisi antara wilayah Indonesia Barat dengan Indonesia Timur yang
mengakibatkan wilayah Indonesia Timur tidak mendapatkan suatu pelayanan yang
baik.
"Ada suatu kesenjangan antara Timur dan Barat, di mana Indonesia Timur
praktis tidak mendapatkan suatu pelayanan yang baik, dengan area yang cukup
besar, pendapatan masyarakat yang kecil, harga barang lebih mahal, lebih lama,
dan lebih susah, kadang masyarakat sampai kelaparan," kata Budi dalam
keterangan tertulis yang diterima Antara
di Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan mayoritas logistik di Indonesia Timur hanya dapat disasar
melalui jalur udara, di Papua ada sekitar 250 bandara yang tersebar di tiap
daerah, melalui bandara-bandara ini logistik dikirim ke daerah-daerah di sana.
"Melihat kondisi seperti saat ini, kami akan berupaya untuk melakukan
suatu perbaikan arus logistik di wilayah Timur. Kementerian Perhubungan
memikirkan bagaimana konektivitas supply
logistic itu tidak hanya diberikan dari Barat Indonesia tapi juga Timur
Indonesia juga harus diselesaikan," katanya.
Karena itu, Budi menjelaskan bahwa nantinya akan ada beberapa rencana guna
perbaikan arus logistik di Indonesia Timur.
Untuk itu pihaknya telah meminta Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional
Indonesia (Inaca) dan Organisasi Pengusaha Perusahaan Pelayaran Angkutan Niaga
(INSA) untuk turut serta mendukung penyelesaian masalah arus logistik di
Indonesia Timur.
Budi mengatakan pada 2017 perusahaan swasta akan dilibatkan dalam program tol
laut, rencanya 2017 tapi proses tender sudah dimulai dari sekarang, besaran subsidinya
sekitar Rp200 miliar.
"Pada 1 januari 2017 sudah kita lakukan di 3 tempat, barat Sumatera, timur
Kalimantan, dan Maluku, ungkapnya. Hal itu dilakukan untuk menyeimbangkan peran
swasta dan pemerintah dalam program tol laut," katanya.
Sejalan dengan upaya perbaikan arus logistik tersebut, dia juga akan melakukan
sejumlah upaya perubahan terkait program tol laut diantaranya melakukan
evaluasi rute (re-route), peningkatan
okupansi, memperbaiki jenis barang yang dikirim, dan melibatkan perusahaan swasta.
Budi berharap nantinya logistik yang dikirim ke Indonesia Timur khususnya Papua
tidak hanya sampai di daerah sekitar pelabuhan saja namun juga dapat menyentuh
daerah pegunungan seperti Mulia dan Ilaga melalui tol udara dan beberapa
sungai.
"Nanti juga akan ada rute-rute penerbangan perintis baru di wilayah Papua.
Hal tersebut untuk mendistribusikan ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau
menggunakan angkutan darat. Kami juga mempertimbangkan untuk memanfaatkan
sungai-sungai guna mendorong pendistribusian barang di Papua," katanya.(gor)
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Berita Terkait