

Jalur Selatan Sebaiknya Dipangkas
Oleh Thresa Sandra Desfika
Sementara itu, Direktur Operasi Garuda Indonesia Triyanto Moeharsono menyarankan, jalur selatan sebaiknya dipangkas. Pemangkasan rute di jalur selatan itu akan sangat menguntungkan semua pihak. Bukan hanya maskapai tapi juga penumpang.
"Dari kami sebagai pihak airlines mengusulkan untuk dapat memperpendek lagi rute jalur selatan ini agar dapat lebih efisien, seperti dari Cilacap yang tidak perlu lagi ke arah selatan Progo, akan tetapi dapat langsung ke Kidul," jelas Triyanto.
Garuda Indonesia diakuinya telah beberapa kali menguji coba jalur selatan Jawa. Dari hasil uji coba itu, jalur utara dinilai masih lebih efisien dibanding dengan jalur selatan. Untuk rute Jakarta-Bali, jalur selatan memiliki jarak 20 nautical mile (NM) lebih jauh dari jalur utara.
"Setiap maskapai pasti untuk perencanaan penerbangan sudah diatur sistem dan setiap memasukan data, seperti rute, berat pesawat, cuaca, angin, selalu keluarnya jalur utara karena yang paling efisien,"
Dari segi waktu, sambung dia, penerbangan jalur selatan memakan waktu tempuh enam hingga tujuh menit lebih lama dari jalur utara. Apabila dihitung berdasarkan banyaknya pemakaian avtur, lanjut dia, bisa menghabiskan 300 kilogram tambahan avtur atau 375 liter untuk rute Jakarta-Bali.
"Itu baru Bali, belum Lombok, Kupang, dan Maumere. Bayangkan setiap minggu ada 84 penerbangan, sekian ribu liter per minggu, per tahun berapa," katanya. (bersambung)
Baca selanjutnya di http://id.beritasatu.com/home/sudah-disepakati-tni-au/173482
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)