

PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM). Foto: ipcmarine.co.id
Jasa Armada Targetkan Pendapatan 2021 Naik 20%
Ghafur Fadillah
JAKARTA - PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) pada tahun ini membidik peningkatan pendapatan sebanyak 20%, sejalan dengan pertumbuhan perekonomian yang diproyeksikan positif. Secara rinci, sektor pelabuhan umum dan non pelabuhan masing-masing diharapkan menyumbang 5% dan 15%.
Direktur Utama Jasa Armada Indonesia Amri Yusuf menjelaskan, untuk mengejar target tersebut perseroan memiliki beberapa strategi, yang pertama yakni fokus melakukan penguatan Core Bisnis perseroan di towage dan pilotage serta pemutakhiran teknologi informasi kesiapan armada.
“Lantaran digitalisasi menjadi bagian dari sistem operasi yang dapat mengetahui pergerakan kapal yang linier terhadap konsumsi bahan bakar dan pendapatan,” jelasnya saat dihubungi oleh Investor Daily, Jumat (22/1).
Amri menambahkan, untuk meningkatkan kualitas, dikejar dengan optimalisasi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pemenuhan Certificate of Competence (CoC) dan Certificate of Proficiency (Cop) untuk implementasi Good Corporate Governance (GCG) yang lebih baik.
Disamping itu, tahun ini perseroan berkomitmen untuk menargetkan kesiapan alat produksi di atas 95% dengan pemerataan utilitas yang diharapkan lebih dari 70%. Dengan demikian, pelayanan (SLA/SLG) dapat meningkat dengan tarif yang lebih kompetitif. “Sedangkan dari segi pasar, kami berencana perluas pasar di luar PT Pelabuhan Indonesia II (Persero),” ujarnya.
Dari segi diversifikasi, Amri melanjutkan, perseroan terus berupaya memanfaatkan peluang di beberapa terminal khusus yang kelolaan perseroan maupun diluar itu. Semisal, pelayanan jasa pemanduan/pilotage dan penundaan/towage di wilayah pelabuhan internasional baru Patimban yang berlokasi di Subang.
Untuk diketahui, sejauh ini, IPCM telah melakukan beberapa pertemuan dengan mitra strategis yang berasal dari berbagai industri untuk memperluas area kontrak di wilayah Cirebon, Banten, Palembang dan Pontianak.
Adapun, Jasa Armada Indonesia bakal menggelontorkan anggaran belanja modal sebesar Rp 95,4 miliar yang digunakan untuk penambahan 1 kapal tunda dan 3 motor pandu, namun sejumlah pembelian armada ini akan disesuaikan kembali dengan kondisi ekonomi di 2021.
Disisi lain, terkait kabar merger pelabuhan yang sebelumnya ramai dibicarakan. Amri mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapat informasi valid mengenai rencana tersebut. Maka dari itu, perseroan belum dapat memberikan tanggapan yang lebih jauh, karena rencana itu diputuskan oleh induk perusahaan yakni Pelindo II.
“Terlepas dari keputusan para pemegang saham nanti, kami akan menjaga keunggulan dengan strategi yang sebelumnya disebutkan untuk memperkuat fundamental perseroan,” pungkasnya. (fur)
Editor : Frans (ftagawai@gmail.com)
Sumber : Investor Daily