Sejumlah faktor mendukung kenaikan harga minyak mentah sepanjang pekan lalu, dan secara luas mendukung tren kenaikan tahun ini. Data yang dikeluarkan oleh badan energi AS, EIA, pada pertengahan pekan lalu menunjukkan penurunan inventori minyak.
Sementara TransCanada menyatakan, jalur pipa Keystone akan tutup hingga beberapa pekan ke depan sehingga pengiriman minyak mentah sebanyak 590.000 barel per hari (bph) lewat jalur pipa tersebut terpangkas 85%. Pekan sebelumnya, jalur pipa itu bocor hingga menumpahkan sekitar 5.000 barel minyak ke wilayah Dakota Selatan di AS.
Harga kemudian naik pada Rabu (22/11) karena ekspektasi penurunan pasokan di AS. Setelah itu keluar pernyataan bahwa OPEC mengalami kemajuan untuk mencapai kesepakatan perpanjangan pemangkasan produksi hingga akhir 2018.
Faktor pendukung kenaikan harga juga dipicu kabar bahwa jumlah kilang yang kembali beroperasi di AS terus bertambah hingga tiga pekan berturut-turut. Padahal selama beberapa bulan sebelumnya turun tajam.
Bertambahnya jumlah kilang yang beroperasi kembali bersamaan dengan kebangkitan harga minyak. Rally harga sejak September 2017 kemungkinan telah memicu kenaikan aktivitas pengeboran. (bersambung)
Baca selanjutnya di http://id.beritasatu.com/home/exxon-bp-shell-sepakat-pangkas-emisi-metana/168449
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Berita Terkait