JAKARTA, investor.d – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pemerintah Rusia sedang dalam proses mengalihkan rute perdagangan dan ekspor minyaknya ke negara-negara dari kelompok ekonomi berkembang (BRICS) setelah Barat menerapkan sanksi atas Ukraina.
Negara-negara BRICS terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.
Negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia, termasuk pembatasan impor minyaknya, setelah Kremlin mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Untuk mengatasi sanksi, pemerintah Rusia berusaha untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Asia, berusaha untuk menggantikan pasar yang hilang dalam perselisihan dengan Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS).
Pada pidato video kepada peserta BRICS Business Forum, Putin mengatakan bahwa Rusia sedang mendiskusikan peningkatan kehadiran mobil produksi Tiongkok di pasar Rusia serta pembukaan jaringan supermarket India.
“Pada gilirannya, kehadiran Rusia di negara-negara BRICS semakin meningkat. Ada peningkatan nyata dalam ekspor minyak Rusia ke Tiongkok dan India,” kata Putin, kemarin.
Menurut data dari Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok, impor minyak mentah negara tersebut dari Rusia naik 55% dari tahun sebelumnya ke level rekor pada Mei 2022. Dengan demikian, Rusia menggusur Arab Saudi sebagai pemasok utama Tiongkok karena pasokan tersebut sudah didiskon.
Putin juga mengatakan Rusia sedang mengembangkan mekanisme alternatif untuk penyelesaian keuangan internasional bersama dengan mitra BRICS-nya.
“Sistem Pesan Keuangan Rusia terbuka untuk koneksi dengan bank-bank di negara-negara BRICS. Sistem pembayaran MIR Rusia memperluas kehadirannya. Kami sedang menjajaki kemungkinan menciptakan mata uang cadangan internasional berdasarkan sekeranjang mata uang BRICS,” katanya.
Editor : Grace El Dora (graceldora@gmail.com)
Sumber : REUTERS
Berita Terkait