KOLOMBO, investor.id – Pemerintah Sri Lanka telah meminta Rusia agar menyediakan bahan bakar dan melanjutkan penerbangan wisata untuk membantu negara itu mengatasi krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Permintaan ini disampaikan oleh Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa.
Negara kepulauan itu telah mengalami pemadaman selama berbulan-bulan, inflasi yang merajalela, serta kekurangan pangan dan bensin yang kritis setelah kehabisan mata uang asing untuk membiayai impor.
Baca juga: Inflasi Sri Lanka yang Bangkrut Melonjak Lampaui 50%
Rajapaksa mengatakan bahwa dirinya telah berbicara kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk meminta pasokan bahan bakar yang sangat dibutuhkan dengan pinjaman. Ia juga “dengan rendah hati”, katanya, telah meminta dimulainya kembali penerbangan antara Moskow dan Kolombo.
“Kami dengan suara bulat sepakat bahwa memperkuat hubungan bilateral di sektor-sektor seperti pariwisata, perdagangan, dan budaya adalah yang terpenting dalam memperkuat persahabatan yang dimiliki kedua negara,” kata dia, Rabu (6/7).
Aeroflot menangguhkan penerbangan bulan lalu, setelah pengadilan Sri Lanka untuk sementara menahan sebuah Airbus milik armada maskapai milik negara itu karena sengketa pembayaran.
Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa sama-sama memberlakukan embargo terhadap minyak Rusia sebagai tanggapan atas serangan ke Ukraina sejak 24 Februari 2022.
Pemerintah Sri Lanka telah membeli sekitar 90.000 ton minyak mentah Siberia pada Mei 2022 melalui perantara di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Tetapi pihanya kehabisan dolar untuk membeli lebih banyak bahan bakar.
Adapun Rusia dan Ukraina termasuk di antara sumber utama wisatawan untuk Sri Lanka sebelum konflik Februari 2022 dimulai.
Sri Lanka menghadapi penurunan ekonomi terburuk sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1948.
Pemerintah gagal membayar utang luar negeri sebesar US$ 51 miliar pada April 2022 dan sedang dalam pembicaraan dana talangan (bailout) dengan Dana Moneter Internasional (IMF).
Baca juga: Mantan Presiden Rusia Serukan Perang Nuklir Jika Rusia Diberi Sanksi oleh ICC
Negara-negara Eropa, Australia, dan AS telah meminta warganya untuk menghindari bepergian ke Sri Lanka karena krisis yang semakin dalam.
Negara ini hampir seluruhnya kehabisan bensin dan solar. Kantor-kantor pemerintah yang tidak vital dan sekolah-sekolah diperintahkan ditutup dalam upaya menghemat persediaan bahan bakar yang terbatas.
Editor : Grace El Dora (graceldora@gmail.com)
Sumber : AFP
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait