PBB Akan Amankan Pembangkit Nuklir Ukraina yang dikuasai Rusia

ZAPORIZHZHIA, investor.id – Inspektur Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa mereka akan berusaha hadir secara permanen di kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang dikuasai Rusia di Ukraina selatan. Badan PBB ingin mengamankan kompleks tersebut dan memastikan semua pihak menghindari kecelakaan nuklir di fasilitas di garis depan pertempuran.
Tim beranggotakan 14 orang dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) diperkirakan tiba di pembangkit nuklir Zaporizhzhia, yang terletak di dalam wilayah yang dikuasai Rusia, pada Kamis (1/9).
“Misi saya adalah ... untuk mencegah kecelakaan nuklir dan melestarikan PLTN terbesar di Eropa,” kata Direktur Jenderal Dirjen IAEA Rafael Grossi kepada wartawan setelah melakukan perjalanan dari Kyiv ke Zaporizhzhia.
“Kami sedang mempersiapkan pekerjaan nyata yang dimulai besok. Kami akan mencoba membangun kehadiran permanen untuk agensi,” lanjutnya.
Baca juga: Penghentian Gas Rusia yang Baru Mengencangkan Pasokan Energi di Eropa
Penembakan baru melanda kota di sebelah fasilitas atom terbesar Eropa pada Rabu (31/8), dengan nasib pabrik di tepi Sungai Dnipro itu memicu kekhawatiran global.
“Tentara Rusia menembaki Energodar,” kata pejabat militer lokal Evhen Yevtushenko pada Rabu pagi, tentang kota di sebelah pabrik yang berpenduduk 50.000 orang sebelum perang itu.
Kedua belah pihak telah berulang kali saling menyalahkan atas serangan di daerah tersebut.
Salah satu peluru menghantam dewan kota Energodar, menurut laporan Walikota Dmytro Orlov di aplikasi perpesanan Telegram. Ia mengunggah gambar bangunan yang rusak dengan lubang di bagian samping.
“Pasukan pendudukan Rusia harus berhenti menembaki koridor yang akan digunakan oleh misi IAEA dan tidak menghalangi kegiatannya di pabrik itu,” tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko di media sosial Facebook.
Jaminan Keamanan Eksplisit
Meskipun Zaporizhzhia biasanya berjarak sekitar dua jam perjalanan dari pabrik, tidak jelas bagaimana tim IAEA akan mencapai lokasi karena harus melewati garis depan untuk memasuki wilayah yang dikuasai Rusia.
Namun Grossi mengatakan timnya menerima jaminan keamanan dari kedua belah pihak untuk kunjungan mereka yang akan berlangsung beberapa hari.
“Ini adalah operasi yang sangat kompleks,” katanya.
Pabrik itu telah diduduki oleh pasukan Rusia sejak Maret 2022 dan pihak Ukraina menuduh pemerintah Rusia mengerahkan ratusan tentara dan menyimpan amunisi di sana.
Baca juga: Anggota FOMC: Suku Bunga AS Terus Naik di Atas 4% hingga 2023
Otoritas Ukraina bersikeras bahwa tim tersebut mengakses pabrik melalui wilayah yang dikuasai Ukraina.
“Sayangnya, Rusia tidak menghentikan provokasinya tepat ke arah yang harus ditempuh misi untuk mencapai pabrik itu,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky setelah bertemu Grossi.
Situasinya sangat mengancam, katanya. Zelensky menuduh Rusia melanjutkan pemboman dan menyerukan demiliterisasi segera dan secara total dari pembangkit nuklir Zaporizhzhia.
Di Moskow, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina melakukan provokasi lanjutan yang bertujuan mengganggu pekerjaan misi IAEA.
Editor: Grace El Dora (graceldora@gmail.com)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkini
Bitcoin Berpotensi Lanjutkan Momentum Bullish
Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menjelaskan, harga Bitcoin terus akan terus melanjutkan momentum bullish.Terapkan Konsep TOD, Modern Cilejit Mendapat Apresiasi
Proyek hunian skala kota Modernland Cilejit menempel dengan stasiun Cilejit, Tangerang, BantenTok! DPR Akhirnya Sahkan Perppu Ciptaker Resmi Jadi UU
DPR akhirnya mengesahkan Perppu Ciptaker menjadi UUBNI Siap Dukung Kebijakan Subsidi Motor Listrik Pemerintah
BNI melalui BNI Finance siap mendukung kebijakan pemerintah terkait subsidi KBLBB dengan menyediakan fasilitas kredit yang terjangkauLaba Bank Jago (ARTO) Berpotensi Lompat Tinggi, Begini Argumentasinya
Laba Bank Jago (ARTO) berpotensi melesat mulai tahun ini didukung berbagai faktor.Tag Terpopuler
Terpopuler
