Ukraina Rebut Kembali Wilayah Setara Dua Pertiga New York

KRAMATORSK, investor.id – Pasukan Ukraina menyampaikan pada Senin (12/9) bahwa serangan-serangan kilatnya dalam 24 jam terakhir berhasil merebut kembali wilayah-wilayah yang dikuasai Rusia terkait invasi sejak akhir Februari 2022. Pihak Rusia membalas dengan meluncurkan serangan-serangan di beberapa wilayah yang telah direbut kembali itu.
Pergeseran teritorial itu adalah salah satu pembalikan terbesar Rusia sejak pasukannya diusir dari Kyiv pada hari-hari awal pertempuran selama hampir tujuh bulan. Meski demikian, Pemerintah Rusia telah mengisyaratkan tidak ada proses negosiasi perdamaian dalam waktu dekat.
“Ukraina telah membalikkan keadaan, tetapi serangan balasan saat ini tidak akan mengakhiri perang,” demikian cuitan lembaga riset (think tank) Amerika Serikat (AS) Institute for the Study of War di Twitter, yang dilansir AFP.
Baca Juga: PBB Akan Amankan Pembangkit Nuklir Ukraina yang dikuasai Rusia
Negeri Beruang Merah itu pun mengumumkan serangan udara, roket dan artileri di daerah reklamasi di wilayah Kharkiv pada Senin atau selang sehari setelah Ukraina menyatakan serangan Rusia pada infrastruktur listrik telah menyebabkan pemadaman listrik.
Tembakan-tembakan balasan pun terjadi ketika Ukraina mengatakan telah merebut kembali lebih dari 20 pemukiman tambahan. Mereka mengklaim pasukan Rusia buru-buru meninggalkan posisi mereka dan melarikan diri.
Dalam pengumuman otoritas Ukraina, disebutkan telah merebut kembali kota strategis Izyum di timur negaranya. Ini adalah salah satu dari serangkaian kemenangan yang diklaim berhasil melawan tentara Rusia.
Ditambahkan oleh Pemerintah Ukraina pada Senin bahwa pasukannya merebut kembali wilayah seluas 500 kilometer persegi (km2) di Kherson selatan, yang menjadi tambahan dari keuntungan besar di bagian timur selama akhir pekan. Areal seluas itu setara dua pertiga kota New York City di New York, Amerika Serikat (AS) yang luasanya 785,50 km2.
Baca Juga: Modi Ingin Tingkatkan Hubungan dengan Rusia
Di sisi lain, Rusia mengakui telah kehilangan wilayah, yang dilihat para ahli sebagai pukulan serius bagi ambisi perangnya. Namun Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menuturkan tidak melihat prospek untuk negosiasi.
“Operasi militer khusus tetap berlanjut dan akan terus berlanjut sampai tujuan yang semula ditetapkan tercapai,” katanya.
Sementara itu pada Minggu (11/9) malam, wilayah bagian timur Ukraina mengalami pemadaman listrik yang dikatakan Presiden Volodymyr Zelensky sengaja dilakukan Rusia saat menghantam infrastruktur sipil. Dia pun menudingnya sebagai teroris Rusia.
“Pemadaman total terjadi di wilayah Kharkiv dan Donetsk, sebagian di wilayah Zaporizhzhia, Dnipropetrovsk dan Sumy. (Di sana) tidak ada fasilitas militer. Tujuannya adalah untuk menghilangkan cahaya dan panas dari orang-orang,” ujar Zelensky dalam pernyataan di media sosial.

Senjata dan Senjata
Menurut laporan, otoritas lokal Ukraina telah menunjukkan dampak serangan Rusia ke infrastruktur-infrastruktur listrik mereka, tetapi beberapa distrik kemudian melaporkan aliran listrik sudah dipulihkan.
“Di wilayah Kharkiv, serangan Rusia ke pembangkit listrik telah menewaskan satu orang karyawan. Namun sebagian aliran listrik telah dipulihkan,” ungkap Gubernur Oleg Synegubov.
Sedangkan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko mengatakan, serangan-serangan yang diluncurkan Rusia adalah tindakan putus asa menyusul kerugian besar dan mundurnya Rusia di Ukraina timur.
“Serangan Rusia menghantam 15 lokasi pada Minggu, mulai dari Kramatorsk di timur hingga Mykolaiv di selatan dan Dnipro di antaranya,” demikian disampaikan militer Ukraina.
Baca Juga: Minyak Menguat Dipicu Isyarat Eropa Berlakukan Batas Harga Gas Rusia
Sebagai informasi, pemadaman listrik tersebut memengaruhi wilayah-wilayah dengan perkiraan populasi sembilan juta orang – termasuk yang dikendalikan oleh Rusia.
Serangan Rusia juga mengganggu layanan kereta api. Bahkan, layanan kereta api nasional Ukraina mengumumkan penundaan di seluruh bagian timur termasuk kota terbesar kedua di negara itu, Kharkiv.
Pemerintah Ukraina juga dikabarkan telah kehilangan semua daya dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang dikendalikan Rusia. Menurut badan energi nuklir negara, reaktor terakhir di PLTN terbesar di Eropa itu telah dimatikan sebagai langkah pengamanan.
Tampaknya, kecepatan serangan balik Ukraina telah membuat militer Rusia lengah, sekaligus menyebabkan sebagian besar wilayah yang dikuasai Rusia selama berbulan-bulan jatuh kembali ke tangan Ukraina.
Berdasarkan gambar-gambar yang diunggah militer Ukraina, terlihat peti-peti berisi amunisi dan perangkat keras militer tersebar di seluruh wilayah yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia.
Merespons kemajuan tentaranya, Zelensky pun memberikan pujian kepada para prajurit “yang telah membebaskan ratusan kota dan desa kami, dan yang terbaru Balakliya, Izyum dan Kupiansk”, dalam pidato yang disampaikan Minggu malam.
Baca Juga: HUT Ukraina: Zelensky Janji Ukraina akan Berjuang Sampai Akhir
Sementara itu, di sekitar Balakliya – sebagai salah satu kota pertama yang direbut kembali oleh pasukan Ukraina – wartawan AFP melihat sejumlah bukti pertempuran sengit di mana banyak bangunan hancur atau rusak dan kondisi jalan-jalan yang sebagian besar terlihat kosong.
Menurut Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, pihaknya telah memanfaatkan momentum untuk menarik sekutu-sekutu Barat agar lebih banyak menyediakan senjata canggih.
“Senjata, senjata, senjata telah menjadi agenda kami sejak musim semi. Saya berterima kasih kepada para mitra yang telah menjawab seruan kami: 'Keberhasilan medan perang Ukraina adalah milik kita bersama',” kata Kuleba.
Sebelumnya militer Rusia telah membuat pengumuman mengejutkan pada Sabtu (10/9), untuk kembali mengumpulkan pasukannya dari Kharkiv hingga wilayah Donetsk di selatan untuk memfokuskan upaya-upaya militernya di sana.
Editor: Happy Amanda Amalia (happy_amanda@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkini
Laba Bank Jago (ARTO) Berpotensi Lompat Tinggi, Begini Argunmentasinya
Laba Bank Jago berpotensi meleat mulai tahun ini didukung berbagai faktor pendukung, apalagi NPL Coverage terus ditingkatkanKabar Baru dari BUMI
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) raih penghargaan sebagai Perusahaan Terbaik dengan Skor A+ dalam pelaporan keberlanjutan.Belum Untung? Ini Kisi-Kisi Saham Bakal Cuan dari Mandiri Sekuritas untuk Sesi II
Belum untung? Ini kisi-kisi saham bakal cuan dari Mandiri Sekuritas untuk sesi II.Waspada, IHSG Sesi II Cenderung Konsolidasi di Kisaran Level Terendah
Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG hari ini sesi II cenderung konsolidasi di kisaran level terendah.Mulai Offering, Emiten Angkutan Logistik (GTRA) Patok Harga IPO Rp 150
PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GRTA) atau Graha Trans mantap menggelar penawaran umum perdana (IPO)Tag Terpopuler
Terpopuler
