Selasa, 21 Maret 2023

Ukraina Rebut Kembali Wilayah Setara Dua Pertiga New York

Happy Amanda Amalia
13 Sep 2022 | 13:35 WIB
BAGIKAN
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) dan istrinya Olena menghadiri upacara peringatan di dinding peringatan yang menampilkan gambar prajurit Ukraina dan prajurit wanita yang terbunuh sejak Rusia meluncurkan serangan, pada 24 Agustus 2022. (FOTO: UKRAINE PRESIDENCY / AFP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) dan istrinya Olena menghadiri upacara peringatan di dinding peringatan yang menampilkan gambar prajurit Ukraina dan prajurit wanita yang terbunuh sejak Rusia meluncurkan serangan, pada 24 Agustus 2022. (FOTO: UKRAINE PRESIDENCY / AFP)

KRAMATORSK, investor.id – Pasukan Ukraina menyampaikan pada Senin (12/9) bahwa serangan-serangan kilatnya dalam 24 jam terakhir berhasil merebut kembali wilayah-wilayah yang dikuasai Rusia terkait invasi sejak akhir Februari 2022. Pihak Rusia membalas dengan meluncurkan serangan-serangan di beberapa wilayah yang telah direbut kembali itu.

Pergeseran teritorial itu adalah salah satu pembalikan terbesar Rusia sejak pasukannya diusir dari Kyiv pada hari-hari awal pertempuran selama hampir tujuh bulan. Meski demikian, Pemerintah Rusia telah mengisyaratkan tidak ada proses negosiasi perdamaian dalam waktu dekat.

“Ukraina telah membalikkan keadaan, tetapi serangan balasan saat ini tidak akan mengakhiri perang,” demikian cuitan lembaga riset (think tank) Amerika Serikat (AS) Institute for the Study of War di Twitter, yang dilansir AFP.

Baca Juga: PBB Akan Amankan Pembangkit Nuklir Ukraina yang dikuasai Rusia

Advertisement

Negeri Beruang Merah itu pun mengumumkan serangan udara, roket dan artileri di daerah reklamasi di wilayah Kharkiv pada Senin atau selang sehari setelah Ukraina menyatakan serangan Rusia pada infrastruktur listrik telah menyebabkan pemadaman listrik.

Tembakan-tembakan balasan pun terjadi ketika Ukraina mengatakan telah merebut kembali lebih dari 20 pemukiman tambahan. Mereka mengklaim pasukan Rusia buru-buru meninggalkan posisi mereka dan melarikan diri.

Dalam pengumuman otoritas Ukraina, disebutkan telah merebut kembali kota strategis Izyum di timur negaranya. Ini adalah salah satu dari serangkaian kemenangan yang diklaim berhasil melawan tentara Rusia.

Ditambahkan oleh Pemerintah Ukraina pada Senin bahwa pasukannya merebut kembali wilayah seluas 500 kilometer persegi (km2) di Kherson selatan, yang menjadi tambahan dari keuntungan besar di bagian timur selama akhir pekan. Areal seluas itu setara dua pertiga kota New York City di New York, Amerika Serikat (AS) yang luasanya 785,50 km2.

Baca Juga: Modi Ingin Tingkatkan Hubungan dengan Rusia

Di sisi lain, Rusia mengakui telah kehilangan wilayah, yang dilihat para ahli sebagai pukulan serius bagi ambisi perangnya. Namun Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menuturkan tidak melihat prospek untuk negosiasi.

“Operasi militer khusus tetap berlanjut dan akan terus berlanjut sampai tujuan yang semula ditetapkan tercapai,” katanya.

Sementara itu pada Minggu (11/9) malam, wilayah bagian timur Ukraina mengalami pemadaman listrik yang dikatakan Presiden Volodymyr Zelensky sengaja dilakukan Rusia saat menghantam infrastruktur sipil. Dia pun menudingnya sebagai teroris Rusia.

“Pemadaman total terjadi di wilayah Kharkiv dan Donetsk, sebagian di wilayah Zaporizhzhia, Dnipropetrovsk dan Sumy. (Di sana) tidak ada fasilitas militer. Tujuannya adalah untuk menghilangkan cahaya dan panas dari orang-orang,” ujar Zelensky dalam pernyataan di media sosial.

Ukraina Rebut Kembali Wilayah Setara Dua Pertiga New York
Anak-anak bermain di pemakaman simbolis mobil yang ditembak oleh tentara Rusia, beberapa dilukis oleh seniman lokal, di Irpin, Ukraina pada 9 Agustus 2022 di tengah serangan Rusia ke Ukraina. (FOTO: Sergei SUPINSKY / AFP)

Senjata dan Senjata

Menurut laporan, otoritas lokal Ukraina telah menunjukkan dampak serangan Rusia ke infrastruktur-infrastruktur listrik mereka, tetapi beberapa distrik kemudian melaporkan aliran listrik sudah dipulihkan.

“Di wilayah Kharkiv, serangan Rusia ke pembangkit listrik telah menewaskan satu orang karyawan. Namun sebagian aliran listrik telah dipulihkan,” ungkap Gubernur Oleg Synegubov.

Sedangkan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko mengatakan, serangan-serangan yang diluncurkan Rusia adalah tindakan putus asa menyusul kerugian besar dan mundurnya Rusia di Ukraina timur.

“Serangan Rusia menghantam 15 lokasi pada Minggu, mulai dari Kramatorsk di timur hingga Mykolaiv di selatan dan Dnipro di antaranya,” demikian disampaikan militer Ukraina.

Baca Juga: Minyak Menguat Dipicu Isyarat Eropa Berlakukan Batas Harga Gas Rusia

Sebagai informasi, pemadaman listrik tersebut memengaruhi wilayah-wilayah dengan perkiraan populasi sembilan juta orang – termasuk yang dikendalikan oleh Rusia.

Serangan Rusia juga mengganggu layanan kereta api. Bahkan, layanan kereta api nasional Ukraina mengumumkan penundaan di seluruh bagian timur termasuk kota terbesar kedua di negara itu, Kharkiv.

Pemerintah Ukraina juga dikabarkan telah kehilangan semua daya dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang dikendalikan Rusia. Menurut badan energi nuklir negara, reaktor terakhir di PLTN terbesar di Eropa itu telah dimatikan sebagai langkah pengamanan.

Tampaknya, kecepatan serangan balik Ukraina telah membuat militer Rusia lengah, sekaligus menyebabkan sebagian besar wilayah yang dikuasai Rusia selama berbulan-bulan jatuh kembali ke tangan Ukraina.

Berdasarkan gambar-gambar yang diunggah militer Ukraina, terlihat peti-peti berisi amunisi dan perangkat keras militer tersebar di seluruh wilayah yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia.

Merespons kemajuan tentaranya, Zelensky pun memberikan pujian kepada para prajurit “yang telah membebaskan ratusan kota dan desa kami, dan yang terbaru Balakliya, Izyum dan Kupiansk”, dalam pidato yang disampaikan Minggu malam.

Baca Juga: HUT Ukraina: Zelensky Janji Ukraina akan Berjuang Sampai Akhir

Sementara itu, di sekitar Balakliya – sebagai salah satu kota pertama yang direbut kembali oleh pasukan Ukraina – wartawan AFP melihat sejumlah bukti pertempuran sengit di mana banyak bangunan hancur atau rusak dan kondisi jalan-jalan yang sebagian besar terlihat kosong.

Menurut Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, pihaknya telah memanfaatkan momentum untuk menarik sekutu-sekutu Barat agar lebih banyak menyediakan senjata canggih.

“Senjata, senjata, senjata telah menjadi agenda kami sejak musim semi. Saya berterima kasih kepada para mitra yang telah menjawab seruan kami: 'Keberhasilan medan perang Ukraina adalah milik kita bersama',” kata Kuleba.

Sebelumnya militer Rusia telah membuat pengumuman mengejutkan pada Sabtu (10/9), untuk kembali mengumpulkan pasukannya dari Kharkiv hingga wilayah Donetsk di selatan untuk memfokuskan upaya-upaya militernya di sana. 


 

Editor: Happy Amanda Amalia (happy_amanda@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkini


Market 14 menit yang lalu

Laba Bank Jago (ARTO) Berpotensi Lompat Tinggi, Begini Argunmentasinya

Laba Bank Jago berpotensi meleat mulai tahun ini didukung berbagai faktor pendukung, apalagi NPL Coverage terus ditingkatkan
Market 27 menit yang lalu

Kabar Baru dari BUMI

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) raih penghargaan sebagai Perusahaan Terbaik dengan Skor A+ dalam pelaporan keberlanjutan.
Market 32 menit yang lalu

Belum Untung? Ini Kisi-Kisi Saham Bakal Cuan dari Mandiri Sekuritas untuk Sesi II

Belum untung? Ini kisi-kisi saham bakal cuan dari Mandiri Sekuritas untuk sesi II.
Market 47 menit yang lalu

Waspada, IHSG Sesi II Cenderung Konsolidasi di Kisaran Level Terendah

Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG hari ini sesi II cenderung konsolidasi di kisaran level terendah.
Market 52 menit yang lalu

Mulai Offering, Emiten Angkutan Logistik (GTRA) Patok Harga IPO Rp 150

PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GRTA) atau Graha Trans mantap menggelar penawaran umum perdana (IPO)
Copyright © 2023 Investor.id