45 Tahun Asean-EU, Membangun Kawasan Pusat Pertumbuhan Perekonomian Dunia

BRUSSEL, investor.id – Saat ini perekonomian global tengah dilanda “perfect storm” krisis multidimensional, namun demikian perekonomian di kawasan Asia Tenggara diproyeksikan masih akan tetap stabil dan tangguh menghadapi berbagai tantangan global. Asean dan Uni Eropa (UE) hendak membangun kawasan pusat pertumbuhan perekonomian dunia.
Hal ini selaras dengan proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyatakan pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara akan mencapai 4,3% di tahun depan. Tidak terkecuali Indonesia.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan kinerja yang mengesankan, di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 telah melampaui pertumbuhan di periode sebelum masa pandemi di 2019, dengan capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,72%. Kami memperkirakan pertumbuhan akan mencapai hingga 5,3%,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Selasa (13/12).
Baca juga: Bertemu Menko Airlangga, FESI Harap Perundingan IEU – CEPA Segera Terselesaikan
Ia mewakili Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutan kunci di the 10th Asean-EU Business Forum di Brussel, Belgia.
Indonesia telah menyelesaikan Presidensi G20 yang diapresiasi sangat baik oleh seluruh dunia. Pertemuan puncak G20 menghasilkan solusi konkret untuk berbagai isu dan tantangan global yang tertuang dalam G20 Bali Leaders’ Declaration.
Salah satu lampiran dokumen tersebut menjelaskan sejumlah proyek nyata negara anggota G20 serta organisasi internasional. Fokusnya pada sektor arsitektur kesehatan global, transisi energi, transformasi ekonomi berbasis digital serta terkait penanganan isu krisis pangan.
Setelah sukses dengan Presidensi G20, tahun depan Indonesia kembali dipercaya untuk memegang Keketuaan Asean. Indonesia akan mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.
Ada tiga agenda utama prioritas di Asean, antara lain recovery rebuilding, digital transformation, dan sustainability.
Asean dan UE 45 Tahun
Tahun ini, hubungan bilateral Asean dan Uni Eropa telah memasuki tahun yang ke-45.
“Hubungan yang sudah berjalan baik ini harus dimanfaatkan dengan terus menjaga kolaborasi yang erat antar dua kawasan. Ekonomi Digital, Energi Hijau, serta sektor Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan beberapa contoh sektor potensial yang bisa dikembangkan,” pungkas Menko Airlangga.
Pada sambutannya, Presiden Dewan Eropa Charles Michel mendorong kerja sama antar dua kawasan Asean dan UE yang lebih erat.
“Sejumlah tantangan yang dihadapi mulai dari pandemi Covid-19 dan tensi geopolitik telah memberatkan upaya pemulihan ekonomi global atau total recovery. UE siap bekerja sama atau berkolaborasi dengan Asean,” paparnya.
Baca juga: Menko Airlangga Sebut Penguatan Kerja Sama Kunci Wujudkan Visi BIMP-EAGA 2025
Ia menjelaskan, kolaborasi ini secara khusus ada di beberapa sektor seperti konektivitas, ekonomi digital, perubahan iklim, serta krisis pangan dan keuangan global.
Sejalan dengan yang disampaikan Michel, Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh yang juga menjadi pembicara pada acara tersebut menyampaikan pentingnya kolaborasi Asean dan UE untuk penyelesaian berbagai permasalahan ekonomi global.
Forum bisnis yang diselenggarakan oleh EU-Asean Business Council (EU-ABC) ini didahului dengan C-Suite Luncheon, yang turut dihadiri sejumlah pemimpin dan pejabat di kawasan Asean dan UE.
Di antaranya adalah Presiden Filipina Ferdinand Marcos Junior, PM Thailand Prayut Chan-o-cha, PM Vietnam Pham Minh Chinh, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, EVP/ Trade Commissioner Valdis Dombrovskis, Komisioner Eropa untuk Kemitraan Internasional Jutta Urpilainen, serta perwakilan sejumlah perusahaan Eropa dan Asean.
Pada kesempatan luncheon tersebut, sejumlah negara Asean menyampaikan harapannya agar kerja sama Asean dan UE dapat lebih ditingkatkan.
Baca juga: Dubes: Kanada Terus Memajukan Penyelesaian CEPA
Kerja sama kedua kawasan telah menerbitkan EU-Asean Business Sentiment Survey 2022, yang mencatat rasa optimisme para pelaku usaha Eropa terhadap iklim perdagangan dan investasi di kawasan Asean.
Pada kesempatan ini, Menko Airlangga didampingi oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Sekretaris Jenderal Kemenperin Dody Widodo, dan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika, dan Timur Tengah Fajar Wirawan Harijo, maupun perwakilan Kedutaan Besar RI (KBRI) Brussel.
Editor: Grace El Dora (graceldora@gmail.com)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Investor Tarik US$ 790 Juta dari Binance Setelah Gugatan SEC AS
Investor Tarik US$ 790 Juta dari Binance Setelah Gugatan dari SEC AS.Presiden Jokowi Janji Fasilitasi Investasi Ekonomi dan Industri Hijau di IKN
Presiden Jokowi menjanjikan akan memfasilitasi investasi khususnya terkait ekonomi dan industri hijau di Ibu Kota Nusantara (IKN)Apa Itu Rupiah Digital? Ini Penjelasan Lengkapnya
BI telah meluncurkan Proyek Garuda yang memayungi berbagai inisiatif eksplorasi Rupiah Digital. Apa Rupiah Digital itu?Airlangga: Perubahan Iklim Jadi Tantangan Buat Perekonomian
Airlangga Hartarto mengatakan kondisi perubahan iklim menjadi tantangan bagi perekonomian global.BEI: 10% Perusahaan Antrean IPO dari Sektor UMKM
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, 10% perusahaan yang mengantre IPO tahun ini berasal dari sektor UMKM.Tag Terpopuler
Terpopuler
