IMF Angkat Perkiraan Pertumbuhan 2023, Didorong Pembukaan Tiongkok

WASHINGTON, investor.id – Pertumbuhan global diperkirakan akan lebih tinggi dari yang diharapkan tahun ini, kata Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa (31/1). Lembaga tersebut menaikkan perkiraannya pada konsumsi dan investasi yang sangat kuat, sementara pembukaan kembali Tiongkok memberikan dorongan lain.
Pertumbuhan dunia terhambat oleh dampak dari serangan Rusia ke Ukraina tahun lalu, kemerosotan ekonomi, dan upaya untuk mengendalikan biaya hidup yang melonjak.
Dengan latar belakang ini, IMF memperkirakan ekonomi global tumbuh 2,9% tahun ini, melambat dari 2022 ke tingkat yang tetap lemah menurut standar historis.
Baca juga: IMF Sebut Prospek Cerah Ekonomi Global, Meski Banyak Risiko
Tapi risiko yang merugikan telah dimoderasi sejak perkiraan Oktober 2022, kata IMF dalam pembaruan laporan Outlook Ekonomi Dunia (WEO).
“Tahun depan masih akan menantang ... tapi itu bisa menjadi titik balik dengan pertumbuhan mencapai titik terendah dan inflasi menurun,” kata kepala ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas, Selasa.
Secara khusus, IMF melihat Jerman dan Italia menghindari resesi tahun ini. Pandangan ini bergeser dari prediksi sebelumnya, karena pertumbuhan Eropa dinilai terbukti lebih tangguh dari yang diperkirakan meskipun terjadi guncangan dari perang di Ukraina.

Dana monter tersebut juga tidak mengharapkan produk domestik bruto (PDB) global menyusut. “Kita jauh dari penanda resesi global apa pun,” catat Gourinchas.
Sementara prospek tidak memburuk kali ini, masih ada tantangan yang harus diatasi untuk mencapai pemulihan yang berkelanjutan, katanya.
Ketahanan yang Mengejutkan
Sebagian besar ekonomi maju diperkirakan melambat tahun ini sehingga mendorong penurunan pertumbuhan global, kata IMF. Namun, banyak negara telah menunjukkan ketahanan yang mengejutkan.
“Perkiraan pertumbuhan rendah pada 2023 mencerminkan kenaikan suku bunga bank sentral untuk melawan inflasi, terutama di negara maju, serta perang di Ukraina,” kata IMF.
Tetapi meskipun pertumbuhan AS diproyeksikan turun menjadi 1,4% pada 2023 dan pertumbuhan kawasan euro diperkirakan merosot menjadi 0,7%, kedua angka tersebut mencerminkan revisi naik dari Oktober lalu.
“Pertumbuhan ekonomi terbukti sangat tangguh pada kuartal ketiga tahun lalu, dengan pasar tenaga kerja yang kuat, konsumsi rumah tangga yang kuat, dan juga investasi bisnis,” ujar Gourinchas.
Negara-negara beradaptasi lebih baik dari yang diperkirakan terhadap krisis energi di Eropa juga, tambahnya. Harga gas yang lebih rendah dari yang diantisipasi di kawasan itu. Eropa juga memiliki sumber daya yang cukup untuk membuat kekurangan tidak mungkin terjadi pada musim dingin ini.
Baca juga: IMF: Fragmentasi Bisa Rugikan Ekonomi Global Hingga 7% dari PDB
Inflasi telah menunjukkan tanda-tanda penurunan secara global juga. Namun, Gourinchas menilai pembukaan kembali Tiongkok menjanjikan pemulihan yang cepat dalam aktivitas ekonomi negara itu.
Ekonomi terbesar kedua di dunia it sempat berkontribusi hingga 40% dari pertumbuhan global, kata kepala IMF Kristalina Georgieva.
Tahun ini, pertumbuhannya dipatok pada 5,2% atau 0,8 poin lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya karena “mobilitas yang meningkat pesat”, setelah tiba-tiba mengakhiri kebijakan nol kasus Covid-19 pada Desember 2022.
Tetapi Inggris mengalami penurunan yang signifikan terhadap perkiraan pertumbuhannya dan sekarang terlihat akan berkontraksi 0,6% tahun ini.
Ini terjadi karena harga energi yang tinggi merugikan rumah tangga dan bisnis, sementara kebijakan moneter yang lebih ketat membebani aktivitas ekonomi.
Editor: Grace El Dora (graceldora@gmail.com)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Saham Garuda (GIAA) Tiba-tiba Terbang 27,4%, Fasten Your Seatbelts!
Saham Garuda Indonesia (GIAA) tiba-tiba naik drastis 27,4% selama sepekan. Bahkan saham GIAA masuk top 10 gainers dalam periode tersebut.Manulife Indonesia Tetap Raih Kinerja Positif di 2022
Perusahaan asuransi Manulife Indonesia di tahun 2022 meraih kinerja positif walaupun berada di tengah kondisi ekonomi yang menantang.Kuartal Pertama 2023, Pendapatan PropertyGuru Meningkat 16 Persen
Induk usaha Rumah.com, PropertyGuru Group Limited, perusahaan teknologi properti (PropTech) di Asia Tenggara, mengumumkan laporan keuangan uINSA Kembali Jadi Anggota Penuh FASA
FASA mengeluarkan surat pernyataannya Ref FASA/004/23L tertanggal 19 April 2023.BRImo Catatkan Volume Transaksi Rp1.201 Triliun Hingga April 2023
Edukasi literasi keuangan terus digaungkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRITag Terpopuler
Terpopuler
