Minggu, 28 Mei 2023

Laba Samsung Anjlok Hampir 70% Akibat Penurunan Permintaan

Grace El Dora
31 Jan 2023 | 20:13 WIB
BAGIKAN
Papan logo Samsung Electronics ditampilkan di luar gedung perusahaan Seocho, Seoul, Korea Selatan pada 28 April 2022. (FOTO: JUNG YEON-JE / AFP)
Papan logo Samsung Electronics ditampilkan di luar gedung perusahaan Seocho, Seoul, Korea Selatan pada 28 April 2022. (FOTO: JUNG YEON-JE / AFP)

SEOUL, investor.id – Samsung Electronics mengatakan laba operasi kuartal IV-2022 anjlok hampir 70%, penurunan terbesar dalam lebih dari delapan tahun. Ini diakibatkan perlambatan ekonomi global yang kemudian memukul penjualan elektronik dan chip.

Raksasa teknologi Korea Selatan (Korsel) itu mengatakan laba operasi untuk periode Oktober hingga Desember 2022 merosot menjadi 4,3 triliun won (US$ 3,4 miliar), turun 69% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan tersebut sejalan dengan perkiraan yang dirilis Samsung awal bulan ini dan menandai penurunan laba kuartalan terburuk perusahaan sejak kuartal III-2014.

Baca juga: Samsung Electronics Isyaratkan Laba Kuartal IV-2022 Anjlok

Advertisement

“Lingkungan bisnis memburuk secara signifikan pada kuartal keempat karena lemahnya permintaan di tengah perlambatan ekonomi global,” kata Samsung dalam pernyataan resminya, dirilis Selasa (31/1).

Penjualan turun 8% menjadi 70,46 triliun won dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Samsung menjelaskan lemahnya permintaan untuk chip memori dikarenakan sektor ini telah terpukul keras. “Harga turun dan pelanggan terus menyesuaikan inventaris di tengah ketidakpastian yang semakin dalam di lingkungan eksternal,” jelasnya.

Perusahaan tersebut adalah anak perusahaan unggulan dari raksasa Samsung Group, sejauh ini merupakan konglomerat terbesar yang dikendalikan keluarga yang mendominasi bisnis di ekonomi terbesar keempat di Asia.

Penurunan kuartal keempat adalah tekanan margin kedua berturut-turut untuk Samsung, yang mengalami penurunan laba operasional sebesar 31% pada kuartal ketiga secara tahun ke tahun (YoY).

Selama setahun penuh, Samsung melaporkan laba operasi sebesar 43,38 triliun won dan rekor pendapatan tahunan tertinggi sebesar 302,23 triliun won.

Pukulan Berat”

Hingga kuartal II-2022, Samsung bersama dengan perusahaan teknologi lainnya diuntungkan secara signifikan dari permintaan yang kuat akan perangkat elektronik, serta chip semikonduktor yang mendukungnya, selama pandemi.

Tetapi ekonomi global kini menghadapi banyak tantangan termasuk inflasi yang melonjak, kenaikan suku bunga, dan biaya energi yang lebih tinggi.

Pendapatan chip memori global turun 10% tahun lalu, karena produsen peralatan elektronik mulai menghabiskan persediaan memori yang mereka miliki untuk mengantisipasi permintaan yang lebih kuat, menurut firma riset teknologi Gartner.

Baca juga: Samsung Hadirkan Fasilitas Belajar Berteknologi Tinggi  untuk Tingkatkan Kompetensi Siswa dan Guru Madrasah 

“Konsumen juga mulai mengurangi pengeluaran, dengan penurunan permintaan PC dan ponsel pintar, dan kemudian perusahaan mulai mengurangi pengeluaran untuk mengantisipasi resesi global, yang semuanya berdampak pada pertumbuhan semikonduktor secara keseluruhan,” kata VP Analyst di Gartner Andrew Norwood.

Ketidakpastian ekonomi makro diperkirakan akan bertahan pada 2023, kata Samsung. “Perusahaan mengantisipasi permintaan untuk mulai pulih pada semester kedua,” katanya.

“Samsung mendapat pukulan berat dengan faktor eksternal yang memburuk, seperti permintaan yang lebih lemah dan kenaikan biaya,” kata wakil ketua Samsung Electronics Han Jong-hee selama CES 2023 di Las Vegas awal bulan ini, dilansir dari Kantor Berita Yonhap.

“Saya pikir lingkungan bisnis yang sulit ini akan berlanjut tahun ini karena perlambatan ekonomi yang berkepanjangan dan risiko dalam rantai pasokan meningkatkan ketidakpastian,” tuturnya.

Editor: Grace El Dora (graceldora@gmail.com)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkini


Lifestyle 31 menit yang lalu

Selalu Ada Pesta: Cara Warga Filipina Mengenalkan Budayanya

Terdapat sekitar 4.000 ekspatriat Filipina yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Business 32 menit yang lalu

Perjanjian Dagang Indonesia-Peru Perlu Dipercepat

Menteri Perdagangan  Zulkifli Hasan menilai, perjanjian dagang Indonesia-Peru CEPA perlu dipercepat.
Business 53 menit yang lalu

Menparekraf Dorong Pelaku Ekraf Pesawaran Perkuat Kolaborasi

KaTa Kreatif diikuti oleh 200 pelaku ekraf Kabupaten Pesawaran.
Market 1 jam yang lalu

Fluktuasi Harga Minyak Tinggi, Saham-Saham Migas Ini Tetap Potensial Cuan

Fluktuasi harga minyak diprediksi masih tinggi hingga akhir 2023. Meski demikian, beberapa saham migas tetap berpotensi cetak cuan.
Lifestyle 1 jam yang lalu

Waspada, Seharian Berada Dalam Ruangan Juga Bisa Terpapar Partikel Beracun

Banyak bisnis seperti kafe dan studio kebugaran, dan banyak tempat kerja juga mulai memasang pembersih udara di tempat mereka.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id