Sabtu, 25 Maret 2023

Sejumlah Nama Besar di Wall Street Tersangkut Adani

Subarkah Nurdiawan
6 Feb 2023 | 10:27 WIB
BAGIKAN
Pemimpin konglomerasi India Grup Adani, Gautam Adani. (FOTO: INDRANIL MUKHERJEE / AFP)
Pemimpin konglomerasi India Grup Adani, Gautam Adani. (FOTO: INDRANIL MUKHERJEE / AFP)

NEW YORK, investor.id – Sejumlah nama besar di Wall Street tersangkut malapetaka yang tengah menimpa Adani Enterprises. Perusahaan-perusahaan di Adani Group mengalami aksi jual besar-besaran dalam sepekan terakhir, hingga menimbulkan kerugian di atas US$ 100 miliar per penutupan perdagangan Jumat (3/2/2023).

Malapetaka ini timbul setelah lembaga short seller asal Amerika Serikat (AS), Hindenburg Research akhir bulan lalu merilis laporan bahwa konglomerasi asal India tersebut melakukan penipuan akuntansi dan manipulasi saham luar biasa selama berpuluh tahun.

Konglomerasi pimpinan salah satu orang terkaya dunia, Gautam Adani, itu menolak mentah-mentah tudingan-tudingan tersebut.

Advertisement

Namun tetap, konglomerasi dengan bisnis dari pelabuhan hingga energi itu mengalami kerugian sangat besar. Adani Enterprises mengalami kerugian paling besar di antara perusahaan Adani Group yang sama-sama perusahaan terbuka.

Kapitalisasi pasar Adani Enterprises telah merosot 60% lebih atau setara lebih dari US$ 30 miliar. Ini adalah kerugian yang timbul antara publikasi laporan Hindenburg pada 24 Januari 2023 dan penutupan perdagangan Kamis (2/2/2023).

Dalam tanggapannya yang setebal 413 halaman tapi tidak mampu memulihkan sentimen para investor, Adani Group membantah dan menepis tuduhan-tuduhan itu tak lebih dari kebohongan.

Menteri Urusan Parlemen India Pralhad Joshi pada Jumat pekan lalu mengatakan, pemerintah tidak ada urusannya dengan masalah Adani. Komentar ini keluar setelah Adani disangka adalah orang dekat Perdana Menteri (PM) Narendra Modi. Keduanya sama-sama berasal dari negara bagian Gujarat.

Pemegang saham terbesar Adani Enterprises adalah Adani sendiri, yakni 64%. Adani SB Family memegang 55,27%. Sisanya 8,73% dimiliki Adani Tradeline Pvt Ltd yang pengendalinya adalah Gautam serta adiknya Rajesh Adani.

Pemegang saham terbesar ketiga adalah perusahaan negara Life Insurance Corp of India sebesar 4,02%. Selanjutnya baru muncul nama-nama besar di Wall Street.

Elara Capital sebesar 1,7%. Hingga Februari 2022, perusahaan yang berbasis di Mauritius ini adalah pemegang saham institusi internasional terbesarnya Adani.

CNBC melaporkan Hindenburg menuduh Elara terlibat dalam manipulasi harga saham perusahaan-perusahaan Adani dan menutup-nutupi sebesar besar kepemilikan saham pihak keluarga. Sejak itu, menurut data FactSet, Elara membuang 72% kepemilikan sahamnya di Adani.

Baik Vanguard, BlackRock, dan Elara tidak membalas permintaan komentar dari CNBC.

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


National 3 menit yang lalu

Bantuan Operasional Pendidikan Dini Islam Rp381 Miliar Bakal Cair

Pencairan BOP RA tahap I. akan diperuntukkan bagi 28.841 RA seluruh Indonesia.
Lifestyle 36 menit yang lalu

Ajinomoto Ajak Masyarakat Terapkan Pola Hidup di Adeging Pura Mangkunegaran 2023

PT Ajinomoto Indonesia mengajak masyarakat untuk bisa menerapkan pola hidup sehat di Adeging Pura Mangkunegaraan 2023
Business 57 menit yang lalu

Senangnya Pedagang Tanah Abang, Omzet Melesat 80% Setelah PPKM Dicabut

Memasuki hari ketiga di bulan Ramadan, kondisi Pasar Tanah Abang sudah kembali dibanjiri pengunjung.
Market 1 jam yang lalu

Tembus Rp 25,43 T, Emisi Obligasi dan Sukuk Terus Bergeliat di 2023

BEI mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2023 adalah 20 emisi dari 19 emiten senilai Rp 25,43 triliun.
National 2 jam yang lalu

Provinsi Jawa Barat Waspadai Penyebaran Polio

Dari sampel yang dikirim pada 14 Maret 2023, Dinkes Jabar dan Dinkes Purwakarta mendapat laporan hasilnya positif virus polio tipe 2 VDVP.
Copyright © 2023 Investor.id