Waspada! Hacker Rusia Siapkan Serangan Siber Baru ke Ukraina

WASHINGTON, investor.id – Para peretas atau hacker Rusia sedang mempersiapkan gelombang baru serangan siber (cyber) terhadap Ukraina. Serangan tersebut termasuk ancaman a la ransomware yang ditujukan ke organisasi-organisasi yang melayani jalur suplai Ukraina. Demikian isi laporan penelitian yang dirilis Microsoft pada Rabu (15/03/2023).
Laporan yang ditulis oleh tim riset dan analisis keamanan siber raksasa teknologi tersebut menguraikan serangkaian penemuan baru tentang bagaimana para hacker Rusia beroperasi selama konflik Ukraina dan apa yang mungkin terjadi selanjutnya.
“Sejak Januari 2023, Microsoft telah mengamati aktivitas ancaman siber Rusia yang menyesuaikan diri untuk meningkatkan kapasitas pengumpulan intelijen dan destruktif terhadap aset sipil dan militer Ukraina dan mitranya. Satu kelompok tampaknya sedang mempersiapkan kampanye destruktif yang baru,” demikian bunyi laporan yang dikutip Reuters pada Kamis (16/03/2023).
Menurut para pejabat keamanan Barat, temuan-temuan ini muncul ketika Rusia telah mengirimkan pasukan-pasukan baru ke medan perang di Ukraina timur. Bahkan bulan lalu, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov memperingatkan bahwa Rusia dapat mempercepat kegiatan militernya di sekitar ulang tahun invasinya pada 24 Februari.
Namun saat dikonfirmasi mengenai laporan penelitian yang dirilis Microsoft, Kedutaan Besar Rusia di Washington tidak segera menanggapi.
Para ahli mengatakan, taktik menggabungkan operasi militer fisik dengan teknik siber mencerminkan aktivitas Rusia sebelumnya.
“Menggabungkan serangan kinetik dengan upaya untuk mengganggu atau menyangkal kemampuan pertahanan untuk mengoordinasikan, dan menggunakan teknologi yang bergantung pada siber bukanlah pendekatan strategis yang baru,” ungkap Emma Schroeder, direktur asosiasi Inisiatif Cyber Statecraft Atlantic Council.
Dalam temuan lain Microsoft menyebutkan bahwa tim peretasan Rusia yang sangat canggih – yang dikenal dalam komunitas penelitian keamanan siber sebagai Sandworm – sedang menguji kemampuan ala ransomware tambahan yang dapat digunakan dalam serangan merusak pada organisasi di luar Ukraina, yang bertugas melayani fungsi-fungsi utama dalam jalur pasokan Ukraina."
Serangan ransomware biasanya melibatkan peretas yang menembus sebuah organisasi, mengenkripsi data dan memeras mereka untuk mendapatkan kembali aksesnya. Sudah sejak lama, ransomware juga digunakan sebagai kedok aktivitas dunia maya yang lebih berbahaya, termasuk wiper yang hanya bertujuan menghancurkan data.
Sejak Januari 2022, Microsoft mengatakan telah menemukan setidaknya sembilan wiper berbeda dan dua jenis varian ransomware, yang digunakan terhadap lebih dari 100 organisasi Ukraina. Disebutkan dalam laporan bahwa perkembangan ini telah dipasangkan dengan pertumbuhan operasi siber Rusia yang lebih tersembunyi, yang dirancang untuk secara langsung membahayakan organisasi di negara-negara yang bersekutu dengan Ukraina.
“Di negara-negara di seluruh Amerika dan Eropa, terutama negara-negara tetangga Ukraina, para pelaku ancaman Rusia telah mencari akses ke organisasi-organisasi pemerintah dan komersial yang terlibat dalam upaya mendukung Ukraina,” kata Clint Watts, general manager untuk Microsoft's Digital Threat Analysis Center.
Editor: Happy Amanda Amalia (happy_amanda@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Pandemi Covid-19 Berlalu, Adi Sarana Siapkan Capex Jumbo
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menyiapkan capex jumbo, Rp 1,5 triliun, tahun ini untuk menambah jumlah armada.MNC Sekuritas: IHSG Uji Rentang Ini, Intip Saham-Saham Calon Cuan di Hari Kejepit
MNC Sekuritas memprediksi IHSG hari ini uji rentang 6.693-6.731. Intip saham-saham calon cuan di hari kejepit ini. Salah satunya BBKP.Pengembang Perkuat Properti Komersial
Para pengembang memperkuat properti komersial di area proyek yang dikembangkannya. Kehadiran properti komersial selain menggairahkan kawasanHarga CPO Rontok Dua Hari Berturut-turut
Harga kontrak CPO di Bursa Malaysia Derivatives kembali melemah pada perdagangan Kamis, sehingga rontok dua hari berturut-turut.Laba Perbankan Nasional Tembus Rp 200 Triliun
Industri perbankan sepanjang 2022 berhasil mencatatkan kinerja positif, di mana laba bersih perbankan nasional tembus Rp 200 triliun,Tag Terpopuler
Terpopuler
