Jumat, 24 Maret 2023

Digempur Sanksi, Putin Klaim Ekonomi Rusia Berkembang Lewat Model Baru

Grace El Dora
17 Mar 2023 | 16:45 WIB
BAGIKAN
Presiden Rusia Vladimir Putin berpartisipasi dalam konvensi Persatuan Industrialis dan Pengusaha Rusia (RSPP) di Moskow, Rusia pada 16 Maret 2023. (Foto: Mikhail METZEL/SPUTNIK/AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin berpartisipasi dalam konvensi Persatuan Industrialis dan Pengusaha Rusia (RSPP) di Moskow, Rusia pada 16 Maret 2023. (Foto: Mikhail METZEL/SPUTNIK/AFP)

MOSKOW, investor.id – Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim ekonomi negaranya berkembang dengan model baru, di tengah gempuran sanksi Barat terhadap negara itu.

Berbicara di kongres Persatuan Industrialis dan Pengusaha Rusia (RUIE) di Moskow, Putin berterima kasih kepada para pengusaha, perusahaan, dan pekerja atas kontribusi mereka terhadap pembangunan negara.

Menurut laporan Antara, Putin mencatat RUIE secara aktif terlibat dalam agenda nasional dan memiliki pandangan, pendapat, dan proposal sendiri yang sangat penting pada saat ekonomi Rusia mulai berkembang menurut model baru sebagai tanggapan terhadap sanksi.

Advertisement

Dia mengatakan Rusia mengalami penurunan maksimum dalam produk domestik bruto (PDB) sebesar 4,7% pada Juni 2022.

“Alasan untuk ini sudah diketahui, yaitu perang sanksi dan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam ekonomi dan perdagangan global serta dalam sistem hubungan internasional secara keseluruhan,” kata Putin, dikutip Jumat (17/3).

Dia pun menegaskan bukan Rusia yang menciptakan masalah-masalah tersebut.

“Ini adalah tantangan yang belum pernah dihadapi Rusia atau negara lain mana pun di dunia dalam sejarah modern,” ujarnya.

Presiden berusia 70 tahun itu mencatat Rusia mengetahui orang-orang yang memberikan saran tentang sanksi kepada para “penghukum” Rusia. Dia merujuk pada para taipan yang mengumpulkan kekayaan mereka di Rusia, tetapi kemudian meninggalkan negara itu dan sekarang tinggal di Barat.

“Kita tahu ada orang-orang yang menasihati musuh kita tentang bagaimana dan di mana memukul kita lebih keras. Namun, mereka yang telah tinggal di sini dan benar-benar bekerja terbukti lebih pintar, lebih kuat, dan efektif daripada mereka yang pergi dan memberikan nasihat seperti itu kepada musuh kita,” kata Putin kepada para pebisnis Rusia.

Sejak periode tersulit, ekonomi Rusia telah beralih ke pertumbuhan, klaimnya.

Di antara faktor-faktor yang mendorong perbaikan itu terdapat perluasan perdagangan luar negeri, peningkatan permintaan domestik, dan penurunan inflasi, yang diperkirakan pada level 4%-5% pada Maret 2023.

Dia pun memaparkan secara keseluruhan, perdagangan luar negeri Rusia pada 2022 melonjak 8,1% menjadi US$ 850 miliar (sekitar Rp 13.045,8 triliun), termasuk ekspor hampir 20% dan impor menurun hampir 12%.

Digempur Sanksi, Putin Klaim Ekonomi Rusia Berkembang Lewat Model Baru
Kilang Minyak Moskow, Rusia pada 1980-an. Pabrik ini memasok bensin dan jenis bahan bakar lain ke berbagai perusahaan, tetapi juga memproduksi barang-barang konsumsi seperti karpet karet. (Foto: Boris KAVASHKIN / TASS / AFP)

Otoritas Rusia juga mencatat surplus neraca perdagangan sebesar US$ 332 miliar (sekitar Rp 5.095,5 triliun) atau 70% lebih banyak dibandingkan pada 2021.

Mengenai prakiraan panen yang buruk di Barat karena kekeringan, Putin mengatakan jika tidak ada sanksi terhadap pupuk Rusia maka petani Eropa dapat menggunakannya untuk meningkatkan hasil panen mereka.

Putin juga mengatakan kepergian perusahaan-perusahaan Barat dari Rusia membuka kemungkinan bagi bisnis lokal. Ia meminta para pengusaha untuk menggunakan kesempatan tersebut.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi perlu dibangun dengan fasilitas produksi, membuka usaha baru, dan menciptakan lapangan kerja di seluruh negeri.

“Saya sangat menyadari ancaman yang muncul. Saya tahu apa yang dikatakan para musuh kepada kita, bahwa Rusia akan menghadapi masalah dalam jangka menengah,” ujar dia.

Putin mengatakan untuk menghindari skenario negatif, masalah logistik, keuangan, infrastruktur, dan teknologi perlu ditangani.

Dia juga menawarkan untuk menetapkan penghargaan tahunan bagi perusahaan domestik yang paling bertanggung jawab dan mengumumkan kepada publik mengenai cara-cara untuk perusahaan berkontribusi pada pengembangan sektor mereka.

Editor: Grace El Dora (graceldora@gmail.com)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 20 menit yang lalu

Pilarmas: IHSG Melemah Terbatas, Cuan Bakal Bertebaran pada Lima Saham Ini

Pilarmas mengatakan, berdasarkan analisa teknikal, melihat IHSG hari ini berpotensi melemah terbatas. Cuan bakal bertebaran pada lima saham
Market 41 menit yang lalu

Minyak Terpangkas 1% Tertekan Keputusan AS Soal Cadangan Strategis

Harga minyak terpangkas 1% pada Kamis (23/3/2023). tertekan pernyataan Menteri Energi AS bahwa pengisian ulang SPR memakan waktu lama
Market 59 menit yang lalu

Pandemi Covid-19 Berlalu, Adi Sarana Siapkan Capex Jumbo 

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menyiapkan capex jumbo, Rp 1,5 triliun, tahun ini untuk menambah jumlah armada.
Market 1 jam yang lalu

MNC Sekuritas: IHSG Uji Rentang Ini, Intip Saham-Saham Calon Cuan di Hari Kejepit

MNC Sekuritas memprediksi IHSG hari ini uji rentang 6.693-6.731. Intip saham-saham calon cuan di hari kejepit ini. Salah satunya BBKP.
Business 1 jam yang lalu

Pengembang Perkuat Properti Komersial

Para pengembang memperkuat properti komersial di area proyek yang dikembangkannya. Kehadiran properti komersial selain menggairahkan kawasan
Copyright © 2023 Investor.id