Rabu, 31 Mei 2023

Militer Tiongkok Usir Kapal Perang AS dari LTS

Grace El Dora
23 Mar 2023 | 14:08 WIB
BAGIKAN
USS Ronald Reagan dan USS Nimitz di Laut Tiongkok Selatan (LTS) pada 6 Juli 2020. (FOTO: THE ASSOCIATED PRESS)
USS Ronald Reagan dan USS Nimitz di Laut Tiongkok Selatan (LTS) pada 6 Juli 2020. (FOTO: THE ASSOCIATED PRESS)

BEIJING, investor.id – Militer Tiongkok mengatakan pihaknya memperingatkan kapal perang Amerika Serikat (AS) untuk “meninggalkan” perairan di Laut Tiongkok Selatan (LTS) yang disengketakan. Pernyataan itu dengan cepat dibantah oleh pasukan Amerika sebagai “klaim salah”.

Pemerintah Tiongkok mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh LTS, meskipun pengadilan internasional memutuskan pernyataan tersebut tidak memiliki dasar hukum. Adapun perairan LTS adalah jalur air strategis yang dilalui perdagangan senilai triliunan dolar setiap tahun.

Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei Darussalam memiliki klaim yang tumpang tindih di laut tersebut, sementara AS mengirimkan kapal angkatan laut melaluinya untuk menegaskan kebebasan navigasi di perairan internasional.

Advertisement

Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mengatakan USS Milius, sebuah kapal perusak berpeluru kendali, pada Kamis (23/3) memasuki perairan di sekitar Kepulauan Paracel yang juga diklaim oleh Vietnam.

“(PLA) mengorganisir angkatan laut dan udara untuk melacak dan memantau (kapal) sesuai dengan hukum (dan) memperingatkannya untuk pergi,” kata juru bicara Tian Junli tentang pengusiran tersebut, dilansir dari AFP, Kamis.

“(Kapal itu) melakukan serangan ilegal ke perairan teritorial Tiongkok ... tanpa izin dari pemerintah Tiongkok, merusak perdamaian, dan stabilitas,” klaimnya.

Militer AS dengan cepat membantah klaim tersebut. Kepada AFP, pihaknya menegaskan pernyataan RRT salah, dengan menggunakan akronim untuk Republik Rakyat Tiongkok.

“(Kapal) melakukan operasi rutin di Laut Tiongkok Selatan dan tidak diusir. Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan,” kata juru bicara Komando Indo Pasifik AS.

Sambil menegaskan klaim mereka di LTS, otoritas Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir telah membangun pulau buatan termasuk beberapa dengan fasilitas militer dan landasan pacu.

Negara-negara regional juga menuduh kapal Tiongkok mengganggu kapal penangkap ikan mereka.

Editor: Grace El Dora (graceldora@gmail.com)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Business 26 menit yang lalu

SRC Tambahkan Fitur Inovatif di Aplikasi Ayo

SRC meluncurkan wajah baru aplikasi digital Ayo dengan penambahan sejumlah fitur inovatif terbaru.
Business 29 menit yang lalu

Aruna Buka Lapangan Pekerjaan bagi 5.000 Masyarakat Pesisir

Aruna telah berkembang pesat dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi 5.000 orang di sekitar wilayah pesisir pantai.
Finance 2 jam yang lalu

Cetak Pendapatan US$ 20,4 M, Business Network International Lansir Chapter Magnify

Khusus di Indonesia BNI telah membuka 7 chapter dan akan menjadi 10 chapter dalam waktu dekat.
Market 2 jam yang lalu

PGAS Jadi Saham Recommended, setelah Kabar Ini Keluar

PGAS menjadi saham recommeded begitu kabar pengumuman dividen kakap tahun buku 2022 keluar.
Lifestyle 2 jam yang lalu

Formula E Kembali Digelar, DHL Jadi Mitra Logistik Resmi

Menggunakan bahan bakar bio untuk semua angkutan darat dan laut, DHL memindahkan sekitar 415-ton kargo penting di setiap balapan.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id