Rabu, 31 Mei 2023

Fitch: Utang Valas Argentina Hampir Gagal Bayar Setelah Downgrade

Grace El Dora
25 Mar 2023 | 09:21 WIB
BAGIKAN
Menteri Ekonomi Argentina Sergio Massa memberi isyarat saat konferensi pers untuk mengumumkan keseimbangan langkah-langkah ekonomi untuk sektor agro-ekspor di kantor pusat Kementerian Ekonomi di Buenos Aires pada 30 September 2022. (Foto: Luis ROBAYO / AFP)
Menteri Ekonomi Argentina Sergio Massa memberi isyarat saat konferensi pers untuk mengumumkan keseimbangan langkah-langkah ekonomi untuk sektor agro-ekspor di kantor pusat Kementerian Ekonomi di Buenos Aires pada 30 September 2022. (Foto: Luis ROBAYO / AFP)

WASHINGTON, investor.id – Fitch Ratings menurunkan peringkat obligasi Argentina dalam mata uang asing sebesar dua tingkat, membuat utang tersebut hanya satu tingkat di atas gagal bayar (default).

Penurunan peringkat utang dari CCC- ke C menunjukkan lembaga pemeringkat yakin default “sudah dekat”. Penurunan ini terjadi tidak lama setelah keputusan pemerintah Argentina yang memaksa entitas sektor publik domestik untuk menukarkan utang dalam mata uang asing (valuta asing/ valas) mereka dengan utang dalam mata uang domestik, peso.

Fitch mengatakan Argentina akan diturunkan lagi menjadi Restricted Default setelah pertukaran dilakukan.

Advertisement

Pada penjelasannya tentang apa yang merupakan peristiwa gagal bayar, ia menunjuk pada “pertukaran unilateral ... yang diprakarsai oleh penguasa pada keamanan utang publik” dan “redenominasi paksa utang negara menjadi mata uang yang berbeda”.

Menurut laporan AFP, Argentina telah membuat keputusan untuk menghentikan penurunan cadangan devisanya, sebagian karena kelangkaan mata uang asing dan volatilitas nilai tukar di sektor keuangan.

Fitch: Utang Valas Argentina Hampir Gagal Bayar Setelah Downgrade
Uang peso Argentina dihitung dengan mesin penghitung tagihan di Buenos Aires pada 12 Januari 2023. (Foto: Luis ROBAYO / AFP)

“Secara berkelanjutan, negara akan memperoleh kapasitas untuk bertindak di pasar keuangan dolar, yang akan memungkinkan untuk menghindari kenaikan yang mengganggu,” kata Wakil Menteri Ekonomi Gabriel Rubinstein sebelumnya di media sosial Twitter, Sabtu (25/3).

Dia mengatakan Argentina ingin memperkuat tatanan ekonomi makro dengan langkah ini, katanya.

Menurut bank sentral, Argentina memiliki cadangan internasional kasar lebih dari US$ 37,5 miliar, tetapi angka bersihnya jauh lebih rendah kata para analis.

Saat mengumumkan keputusan tersebut, pemerintah mengatakan akan “menstabilkan pasar, menyerap kemungkinan surplus moneter, dan terus melawan inflasi”. Adapun inflasi Argentina mencapai hampir 95% untuk 2022 dan melampaui 100% dalam 12 bulan hingga Februari 2023.

Editor: Grace El Dora (graceldora@gmail.com)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkini


Finance 1 jam yang lalu

Cetak Pendapatan US$ 20,4 M, Business Network International Lansir Chapter Magnify

Khusus di Indonesia BNI telah membuka 7 chapter dan akan menjadi 10 chapter dalam waktu dekat.
Market 1 jam yang lalu

PGAS Jadi Saham Recommended, setelah Kabar Ini Keluar

PGAS menjadi saham recommeded begitu kabar pengumuman dividen kakap tahun buku 2022 keluar.
Lifestyle 1 jam yang lalu

Formula E Kembali Digelar, DHL Jadi Mitra Logistik Resmi

Menggunakan bahan bakar bio untuk semua angkutan darat dan laut, DHL memindahkan sekitar 415-ton kargo penting di setiap balapan.
Business 1 jam yang lalu

Telkomsel Fokus Perkuat Bisnis Broadband TelkomGroup

Telkom memperoleh persetujuan pemegang saham independen atas aksi korporasi pemisahan segmen usaha (spin-off) IndiHome ke Telkomsel.
Market 3 jam yang lalu

Wah, Garuda (GIAA) Pasang Target Pendapatan Naik Lebih Tinggi

Garuda Indonesia (GIAA) bersiap ‘lepas landas’ dengan target kenaikan pendapatan yang lebih tinggi tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id