NEW YORK, investor.id – Harga saham Nvidia Corp melonjak sekitar 25% pada perdagangan Kamis (25/05/2023) hingga kapitalisasi pasarnya mendekati US$ 1 triliun. Pasar bereaksi positif terhadap pengumuan Nvidia, yang menaikkan proyeksi pendapatan luar biasa besar pada antisipasi bahwa belanja terkait kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) bakalan melonjak. Sementara Wall Street belum mem-price in hal tersebut.

Lonjakan harga saham Nvidia itu menambah kenaikannya menjadi menjadi lebih dari dua kali lipat tahun ini. Sehingga kapitalisasi pasar perusahaan perancang chip naik sekitar US$ 190 miliar menjadi hampir US$ 945 miliar.

Berarti hanya tertinggal sedikit dari keuntungan harian terbesar untuk perusahaan AS, rekor yang saat ini dipegang oleh lonjakan kapitalisasi pasar Apple Inc sebesar US$ 190,90 miliar pada 10 November 2023.

Pengumuman Nvidia itu juga memicu reli di sektor chip dan perusahaan yang berfokus pada AI, sehingga mengangkat pasar saham perusahaannya yang di Jepang hingga Eropa.

Di AS, sejumlah perusahaan termasuk Alphabet Inc, Microsoft Corp, dan AMD naik antara 3% dan 10%. Analis bergegas menaikkan target harga saham Nvidia. Sebanyak 27 analis mengangkat pandangannya bahwa semua potensi terkait AI mengarah ke Nvidia karena menyediakan chip yang digunakan untuk mendukung layanan seperti ChatGPT dan banyak layanan serupa.

Target rata-rata harga meningkat lebih dari dua kali lipat tahun ini. Pada pandangan tertinggi, target harga U$ 600 ditetapkan oleh Rosenblatt Securities dan HSBC. Pada harga tersebut, Nvidia akan memiliki kapitalisasi pasar US$ 1,48 triliun atau lebih tinggi dari Amazon.com Inc saat ini dan perusahaan AS dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat.

"Dalam 15 tahun lebih kami menekuni bidang pekerjaan ini, kami belum pernah melihat panduan seperti yang baru saja dibuat Nvidia dengan prospek kuartal kedua yang menurut semua pertimbangan kosmologis mementahkan memusnahkan harapan," kata Stacy Rasgon dari Bernstein, seperti dikutip Reuters.

(23/05/2023) memproyeksikan kenaikan pendapatan kuartalan lebih dari 50% di atas perkiraan rata-rata Wall Street. Nvidia juga menyatakan akan memiliki lebih banyak pasokan chip AI di paruh kedua untuk memenuhi lonjakan permintaan.

CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan perangkat terkait pusat data senilai US$ 1 triliun saat ini harus diganti dengan chip AI, karena AI generatif sudah diterapkan ke dalam setiap produk dan layanan. Hasilnya menjadi pertanda baik bagi perusahaan teknologi besar, yang telah mengalihkan fokus ke AI dengan harapan teknologi tersebut akan membantu menarik permintaan pada saat mesin keuntungan iklan digital dan komputasi awan berada di bawah tekanan dari pelemahan ekonomi.

"(Proyeksi) Nvidia ini mengubah seluruh narasi seputar AI dan permintaan ke depan. Ini mungkin menjadi titik balik historis dalam revolusi AI dengan Nvidia sebagai barometer utama," kata Dan Ives dari Wedbush.

Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS