BEIJING, investor.id – Otoritas Beijing dan 50 kota lain di Tiongkok menghapus persyaratan tes PCR bagi warga setempat, setelah gelombang pandemi Covid-19 mereda.
Mulai Selasa (6/12), warga Beijing tidak lagi diwajibkan untuk menunjukkan hasil negatif tes PCR sebelum memasuki toserba, perkantoran, tempat parkir, dan fasilitas umum lainnya, demikian pengumuman dari otoritas lokal.
Baca juga: Tiongkok Isyaratkan Pelonggaran Lebih Lanjut, Minyak Ikut Menguat
Warga hanya perlu memindai kode kesehatan melalui ponsel masing-masing sebelum memasuki tempat-tempat tersebut.
Namun, beberapa tempat hiburan seperti kafe dan bar masih memberlakukan persyaratan tes negatif PCR yang dilakukan dalam 48 jam.
Demikian pula dengan restoran, yang masih mewajibkan tes negatif PCR 48 jam dan memindai kode kesehatan bagi pengunjung yang akan makan dan minum di tempat tersebut.
Sebelumnya, otoritas Beijing juga sudah tidak lagi mensyaratkan tes negatif PCR kepada pengguna kendaraan umum, seperti bus, kereta metro, taksi.
Baca juga: Tiongkok Longgarkan Aturan Tes Covid-19 Setelah Protes Massal
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok (MFA) Mao Ning mengatakan kebijakan anti Covid-19 dalam beberapa tahun terakhir adalah upaya memberikan perlindungan maksimal kepada warga. Langkah itu juga, menurutnya, akan meminimalkan dampak pandemi terhadap pembangunan sosial ekonomi, mengurangi mengorbankan waktu berharga guna memahami virus berdasarkan sains, dan memperbanyak jangkauan vaksinasi.
“Faktanya, pendekatan Tiongkok terhadap Covid-19 selama beberapa tahun terakhir sudah benar, berbasis sains, dan efektif,” ujarnya, Rabu (7/12).
Kebijakan nol kasus Covid-19 di Tiongkok, terutama dengan timbulnya lonjakan kasus baru-baru ini, telah menimbulkan gejolak sosial di berbagai kota termasuk di Beijing, Shanghai, dan Nanjing.
Editor : Grace El Dora (graceldora@gmail.com)
Sumber : ANTARA
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS