

Ilustrasi bursa saham asia. Foto: AFP
Saham Asia Pasifik Dibuka Menguat, Respons Stimulus US$ 1,9 Triliun
Investor.id – Saham di kawasan Asia-Pasifik menguat pada perdagangan Jumat pagi (15/1/2021). Pasar regional bereaksi terhadap rilis proposal paket penyelamatan virus corona senilai $ 1,9 triliun dari Presiden terpilih AS Joe Biden.
Di Jepang, Nikkei 225 naik 0,17% sedangkan indeks Topix turun 0,1%.
Kospi Korea Selatan naik 0,9%.
Sementara itu, saham di Australia menguat, dengan S & P / ASX 200 naik 0,17%.
Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik diperdagangkan 0,18% lebih tinggi.
Pasar Asia mencermati saham CNOOC yang terdaftar di Hong Kong. Departemen Perdagangan AS mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka telah menambahkan perusahaan ke daftar entitasnya, yang pada dasarnya membatasi perusahaan menerima barang-barang tertentu yang dibuat di AS.
Presiden terpilih AS Joe Biden pada Kamis waktu setempat mengungkapkan rincian paket penyelamatan virus corona senilai $ 1,9 triliun. Proposal Biden, yang disebut Rencana Penyelamatan Amerika, mencakup beberapa langkah stimulus yang bertujuan dapat menopang keluarga dan perusahaan sampai vaksin didistribusikan secara luas. Beberapa langkah yang diusulkan termasuk pemeriksaan stimulus serta dukungan pengangguran.
Semalam di Wall Street, Dow Jones Industrial Average merosot 68,95 poin menjadi 30.991,52. Nasdaq Composite turun 0,1% menjadi 13.112,64, sementara S&P 500 mengakhiri hari perdagangannya 0,4% lebih rendah pada 3.795,54.
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 90,239 mengikuti level di atas 90,4 yang terlihat sebelumnya.
Yen Jepang diperdagangkan pada 103,77 per dolar, lebih kuat dari level di atas 104 terhadap greenback yang terlihat awal pekan ini. Dolar Australia ditransaksikan pada $ 0,7778, setelah level di bawah $ 0,77 pada awal minggu perdagangan.
Editor : Listyorini (listyorini205@gmail.com)
Sumber : CNBC.com