TOKYO, investor.id – Toyota mempertahankan perkiraan laba bersih tahunan pada Selasa (1/11). Pelemahan yen mengimbangi gangguan rantai pasokan, sehingga memaksa raksasa mobil Jepang itu untuk memangkas target produksi.
Produsen mobil terlaris di dunia tersebut mengatakan sekarang mengharapkan untuk menjual setengah juta kendaraan lebih sedikit pada tahun keuangan saat ini, karena kekurangan chip global dan masalah lainnya.
Baca juga: Toyota bZ4X dan Lexus UX 300e Jadi Mobil Resmi KTT G20
“Masih sulit untuk memprediksi masa depan karena risiko seperti pengadaan semikonduktor. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk merevisi rencana (produksi setahun penuh) menjadi 9,2 juta unit,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, Selasa.
Yen yang lemah akan membantu meningkatkan pendapatan. Produsen mobil itu sekarang memprediksi penjualan tahunan senilai 36 triliun yen (US$ 240 miliar), naik dari perkiraan sebelumnya 34,5 triliun yen.
Eksportir Jepang telah menuai keuntungan dari yen yang lebih murah, yang telah kehilangan lebih dari 20% nilainya terhadap dolar tahun ini.
Didukung oleh kurs valas, Toyota pada Agustus 2022 meningkatkan perkiraan laba bersih setahun penuh menjadi 2,36 triliun yen, target yang dipertahankan hari ini.
Baca juga: Toyota Motor Investasi Baterai Mobil Listrik US$ 5,3 Miliar
Perusahaan mengatakan biaya material yang lebih tinggi menekan keuntungannya di Amerika Utara pada semester I-2022, sementara bisnis di Eropa dipengaruhi oleh keputusannya untuk menarik diri dari Rusia.
Toyota mengumumkan keputusannya untuk mengakhiri produksi di Rusia pada September 2022, dengan alasan masalah rantai pasokan.
Editor : Grace El Dora (graceldora@gmail.com)
Sumber : AFP
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS