SINGAPURA, investor.id – Singapura sudah menuntaskan program vaksinasi Covid-19 dosis tambahan atau booster untuk seluruh warga yang boleh mendapatkannya, dan mendorong warganya untuk kembali mendapat dosis keempat seiring gelombang baru penambahan kasus.
Imbauan ini khususnya ditujukan untuk warga negara yang sudah berusia lanjut, menurut keterangan Duta Besar (Dubes) RI untuk Singapura Suryopratomo dalam perbincangan dengan awak media di kediaman resminya di Singapura, Selasa (5/7/2022).
“Singapura sampai sejauh ini memang sudah selesai melakukan vaksinasi dan booster. Karena itu secara keseluruhan Singapura sudah mulai melonggarkan protokol kesehatannya, terutuma di dalam ruangan masih harus menggunakan masker, tapi kalau di luar boleh tidak menggunakan masker,” kata Suryopratomo.
Dia menambahkan, dalam seminggu terakhir memang kasusnya sempat meningkat, bahkan minggu lalu sempat mencapai 11.000 dalam satu hari walaupun kemudian turun menjadi 9.000,” imbuhnya.
Untuk mencegah lonjakan kasus yang lebih parah, Singapura memfasilitasi warga yang hendak mendapatkan dosis vaksin tambahan.
“Yang dilakukan pemerintah Singapura saat ini adalah mengimbau kepada masyarakat khususnya yang usianya di atas 50 tahun untuk melakukan booster kedua,” kata pria yang akrab dipanggil Tommy tersebut.
“Untuk melakukan booster kedua sekarang ini tidak perlu melakukan pendaftaran. Bisa langsung datang ke tempat-tempat community center yang ada fasilitas untuk booster-nya,” paparnya.
Pemerintah Singapura juga menyediakan layanan vaksinasi secara mobile agar bisa menjangkau warga lebih banyak dan lebih cepat.
Seperti banyak negara lain, di awal pandemi Covid-19 perekonomian Singapura juga tertekan dan produktivitas warga terganggu.
“Pendekatan yang dilakukan pemerintah Singapura ketika itu adalah bagaimana agar masyarakat sejauh mungkin tetap bisa produktif. Kepada perusahaan yang tidak bisa membayar gaji karyawan diminta melapor kepada pemerintah dan pemerintah memberikan gaji untuk karyawan. Syaratnya, perusahaan itu tidak boleh melakukan pemutusan hubungan kerja,” paparnya.
Program subsidi dan bantuan produktivitas itu menelan anggaran hingga SG$ 100 miliar atau setara sekitar Rp 1.000 triliun sebagai “bantalan sosial” bagi kelompok pekerja yang terdampak pandemi.
“Dan itulah yang membuat ekonomi [Singapura] di kuatal ketiga (2020) sudah mulai membaik. Ekonominya sudah bergerak positif, tahun 2021 juga tumbuh sangat baik. Salah satunya karena pemerintah menggunakan tabungan nasional mereka,” pungkasnya.
Editor : Nurjoni (nurjoni@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait