Rabu, 29 Maret 2023

Lo Kheng Hong Sudah 30 Tahun Lebih Tak Beli Saham IPO, Terakhir Astra (ASII)

Thresa Sandra Desfika
21 Des 2022 | 18:00 WIB
BAGIKAN
Lo Kheng Hong (kiri). (Instagram/@hungrystock)
Lo Kheng Hong (kiri). (Instagram/@hungrystock)

JAKARTA, investor.id - Investor kenamaan Lo Kheng Hong mengaku sudah 30 tahun lebih tak membeli saham melalui initial public offering (IPO).

‘Warren Buffett Indonesia’ ini terakhir membeli saham lewat IPO adalah saham PT Astra International Tbk (ASII). Hal tersebut disampaikan Lo Kheng Hong dalam acara Launching Buku Lo Kheng Hong yang digelar secara daring beberapa waktu yang lalu. Dan potongan videonya dapat disaksikan kembali pada unggahan akun Instagram @hungrystock belum lama ini.

Sebagai informasi, Astra pertama kali tercatat di Bursa pada 4 April 1990. Sedangkan Lo Kheng Hong mulai berinvestasi saham pada 1989.

Advertisement

Di fase awalnya itu, Pak Lo - sapaan akrab Lo Kheng Hong - memakai strategi membeli saham IPO dan menjualnya ketika listing. Menurutnya, sebagai investor pemula kala itu, membeli saham IPO dan menjualnya saat listing dilakukan karena ia tidak mengerti apa-apa

“Karena dulu saya kan orang baru yang tidak mengerti apa-apa. Jadi strateginya hanya bisa membeli ketika IPO menjual ketika listing,” ungkap Pak Lo dikutip dari Instagram @hungrystock, Rabu (21/12/2022).

Namun kemudian, Pak Lo mengubah strateginya dalam berinvestasi dengan membeli saham-saham di pasar sekunder.

“Tapi kan pada waktu itu pasar modal turun rendah ada tight money policy, enggak ada lagi perusahaan yang go public, mungkin gak laku pada waktu itu. Jadi harus membeli saham di pasar reguler. Dan sepertinya sudah 30 tahun saya tidak membeli saham IPO. Terakhir saya membeli saham IPO itu Astra International,” imbuh triliuner tersebut.

“Kalau saham IPO itu, kalau saham itu naik kita cuman dapat sedikit di bawah 1%, kurang dari 1%. Tapi kalau saham itu nanti listing turun, kita dikasih banyak sekali. Jadi ya sudahlah saya tidak berinvestasi di saham IPO dan tidak ada pengusaha yang mau jual saham perusahaannya di harga yang murah,” paparnya.

Lo Kheng Hong menyatakan, saham-saham yang murah hanya ada di pasar reguler dan bukan ketika penawaran umum perdana.

“Yang murah itu harusnya ada di pasar reguler yang sudah tidak diperhatikan orang. Itu yang kita beli Mercy yang dihargai harga Bajaj, Jadi saya berubah, lebih baik saya membeli Mercy yang dijual di harga Bajaj,” pungkasnya.

Editor: Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 13 menit yang lalu

Sesi II, IHSG Berpotensi Uji Level Tertinggi

Phintraco Sekuritas memprediksi sesi II, IHSG berpotensi uji level tertinggi.
National 25 menit yang lalu

Intip Cara Lion Air Rawat Pesawat

Lion Air Group memastikan perawatan pesawat udara adalah aspek yang sangat utama.
Market 33 menit yang lalu

Terkuak Penyebab IHSG Menguat, Salah satunya Soal Perpu Cipta Kerja

Terkuak penyebab IHSG hari ini menguat, salah satunya soal Perpu Cipta Kerja.
Macroeconomy 47 menit yang lalu

Jaga Daya Beli Masyarakat, Pemerintah Kucurkan Dana Perlinsos 2023 Rp 476 T

Pemerintah mengucurkan dana program perlindungan social (perlinsos) 2023 sebesar Rp 476 triliun
Market 1 jam yang lalu

Ini Deretan Saham Cuan Maksimal, Termasuk ARTO   

Saat IHSG hari ini parkir di zona hijau, ada deretan saham cuan maksimal, termasuk ARTO.  

Tag Terpopuler


Copyright © 2023 Investor.id