JAKARTA, investor.id - Bukan hanya melalui trading, nyatanya ada banyak cara yang bisa dilakukan pemilik kripto untuk menumbuhkan aset kripto dan mendapatkan keuntungan, crypto lending adalah salah satunya.
Dilansir dari Pintu Academy, crypto lending adalah salah satu aktivitas di dunia kripto di mana perusahaan atau firma menyediakan layanan untuk meminjam maupun meminjamkan sejumlah aset kripto.Kegiatan ini memungkinkan nasabah untuk mendapatkan bunga dari aset yang mereka pinjamkan dan memungkinkan peminjam (debitur) memiliki sejumlah aset kripto untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan yang dimilikinya.
Crypto lending merupakan jenis pinjaman yang mulai banyak dilirik sejak awal 2020. Penurunan tingkat suku bunga di bank konvensional membuat banyak orang beralih ke crypto lending untuk menumbuhkan aset mereka secara mudah.
Investor yang membuka akun dan menyetorkan aset kripto akan memperoleh bunga simpanan dalam mata uang yang sama seperti aset yang disimpan. Sistem perubahan kurs akan berbeda-beda tergantung pada jenis akun dan platform yang digunakan. Terdapat akun dengan kurs yang berubah setiap hari, tetapi ada juga yang sifatnya seperti deposito berjangka (kurs tetap selama periode penguncian uang).
Baca juga: Ini Dia Pengertian Leading dan Lagging Indicator di Kripto
Salah satu kelebihan dari crypto lending adalah bunga simpanan yang tinggi bagi kreditur sedangkan debitur dikenai suku bunga pinjaman rendah.
Joe Light dari Bloomberg mengatakan bahwa Celsius Network mampu membayar sebesar 8,88% untuk setiap simpanan stablecoin yang didukung Dolar AS. Sementara itu, suku bunga tabungan di bank konvensional AS hanya berkisar 0,06% pada akhir Agustus 2021.
Meski pergerakan nilai kripto sangat fluktuatif, perusahaan pemberi pinjaman tidak perlu risau karena kebanyakan platform menyediakan asuransi sehingga aset akan terlindungi jika harga kripto turun secara signifikan.
Crypto lending adalah salah satu jenis pinjaman yang lebih unggul dibanding jenis pinjaman lainnya. Berikut beberapa kelebihan crypto lending yang bisa kamu jadikan pertimbangan ketika ingin mengajukan pinjaman, di antaranya:
1.Mudah Diakses
Untuk dapat memperoleh pinjaman di bank konvensional, peminjam akan dinilai berdasarkan skor kredit dan harus memenuhi persyaratan yang cukup ketat. Sementara itu, crypto lending memiliki persyaratan yang lebih longgar, sehingga lebih mudah diakses oleh orang yang tidak memiliki riwayat keuangan atau orang dengan pendapatan tidak tetap.
2.Suku Bunga Pinjaman Rendah
Selain menawarkan kemudahan akses, crypto lending juga menawarkan suku bunga pinjaman yang rendah di bawah 10%. Debitur dapat meminjam hingga 50-90% dari nilai portofolio aset mereka dan melunasi pinjaman secara fleksibel.
Baca juga: Apa Itu Wyckoff Schematics dalam Perdagangan Kripto?
3.Proses Cepat
Jika pinjaman di perbankan konvensional membutuhkan waktu beberapa hari untuk menyelesaikan administrasinya, proses crypto lending terbilang instan. Kamu bisa memperoleh dana pinjaman hanya dalam beberapa jam setelah pengajuan pinjaman disetujui.
4.Tersedia Beragam Pilihan Aset dalam Satu Platform
Dengan crypto lending, peminjam bisa menyesuaikan pinjaman sesuai kebutuhan dan beralih dari aset kripto ke aset kripto lainnya di satu platform. Misalnya, ketika meminjam aset Tether (USDT), kamu bisa membayar setorannya dalam bentuk Ether (ETH) atau aset crypto lainnya.
Editor : Lona Olavia (olavia.lona@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait