BEI Segerakan Realisasikan IPO Pemantauan Khusus Hybrid

JAKARTA, investor.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) segera meluncurkan papan pemantauan khusus hybrid dengan metode perdagangan periodic call auction. Papan ini akan menjadi untuk saham yang tidak likuid dan continous auction.
Berdasarkan informasi yang disampaikan BEI, salah satu metode pembatasan perdagangan untuk saham anggota papan pemantauan khusus yang menarik perhatian yakni batas bawah harga. Saham emiten kelompok khusus ini akan diperkenankan turun hingga menyentuh harga Rp1 per lembar saham.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy menjelaskan bahwa penerapan papan pemantauan khusus tengah dalam tahap pembicaraan dengan Otoritas Jasa Keuangan.
“Kita harapkan tahun ini bisa terlaksana,pemantauan khusus hybrid, "ungkap irvan dalam keterangnya,Jumat (27/01/2022).
BACA JUGA: Dalam Dua Pekan, Total Emisi Obligasi dan Sukuk di BEI Capai Rp 1,05 T
Irvan menambahkan papan pelatihan khusus untuk melatih pelaku pasar dengan metode dengan metode call Auction. “Nantinya sambil bertahap tapi tahap awal hybrid ada preodic call option dan continious Auction. Nah untuk lelang preodic call hanya ada 2 sesi pencocokan harganya dengan tujuan monitoring lebih efektif,” jelas Irvan.
Adapun penerapan batas bawah harga papan pemantauan khusus dapat menyentuh Rp1 akan diberlakukan pada tahap berikutnya. Sementara itu dalam bahan paparan BEI terkait rancangan papan pemantaun khusus bursa . terdapat dua metode perdagangan.
BACA JUGA: Oversubscribed Saat IPO, Saham LAJU Meroket 35% Ketika Listing di BEI
Beberapa tujuan pengembangan papan pemantauan khusus misalnya manajer investasi yang dilarang bertransaksi di pasar negosisasi, memiliki kesempatan unutk melakukan transaksi di pasar reguler pada papan pemantauan khusus karena harga saham Rp 50.
Selain itu, meningkatkan transaksi dan likuiditas perdagangan khususnya saham dengan frekuensi perdagangan rendah dan di harga Rp 50.
Untuk saham-saham yang diperdagangkan dengan metode continious auction batasan harga terendah yaitu Rp 50 dengan memberlakukan auto rejection 10%. Sementara saham-saham dengan metode perdagangan call auction maka batas bawah harga saham adalah Rp 1 per lembar.
BACA JUGA: Kasus Tukang Becak Bobol Rekening Mencuat, Saham BCA (BBCA) Malah Melaju Kencang
Sedangkan, tahap satu implementasi daftar efek dalam pemantauan khusus telah diluncurkan pada 19 Juli 2021. Saham yang memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam peraturan nomor II S akan masuk ke dalam daftar efek dalam pemantauan khusus dan diperdagangkan secara continuous auction dengan parameter yang berbeda.
Editor: Frans (ftagawai@gmail.com)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkini
BSI (BRIS) Terbitkan EBA Syariah Pertama di Indonesia
BSI (BRIS) menerbitkan Efek Beragun Aset Syariah-Surat Partisipasi (EBAS-SP), hasil sekuritisasi aset syariah pertama di Indonesia.Premier Luncurkan Proyek Hunian Hijau di Selatan Jakarta
PT Premier Qualitas Indonesia bersama anak usahanya, PT Bukit Sukses Bersama (BSB), memperkenalkan proyek hunian hijau Premier Promenade.Lanjutkan Ekspansi, SMKL Bakal Gunakan Energi Ramah Lingkungan
Terapkan praktik bisnis berkelanjutan, SMKL akan mengganti boiler yang semula menggunakan batu bara dengan energi gas agar ramah lingkungan.Anak Usaha KS Pasok Pipa Baja ke Proyek Terminal Kalibaru
Anak usaha KS, PT Krakatau Pipe Industries (KPI), melakukan pengiriman perdana pipa pancang ke proyek rancang bangun Terminal Kalibaru PTPP.Rapor ESG Bumi Resources (BUMI), Begini Hasilnya!
Bumi Resources (BUMI) menerima laporan resmi dari Bloomberg, penyedia data keuangan, terkait ESG (Environmental, Social & Government).Tag Terpopuler
Terpopuler
