

FAP Agri listing sebagai emiten pertama 2021.
FAP Agri Listing Sebagai Emiten Pertama 2021
Frans S. Imung
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia mengumumkan, perdagangan saham hari pertama tahun 2021 pada Senin, 4 Januari akan dibuka oleh PT FAP AGRI Tbk. Hal ini bersamaan dengan momentum percatatan saham perdana saham emiten sawit yang disemati kode FAPA tersebut.
Saham FAPA akan dicatatkan di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI). "Sesuai jenis usahanya, saham FAPA akan dicatatkan pada sektor agriculture dengan subsektor plantation," demikian pengumuman resmi BEI.
Harga penawaran saham emiten yang menggeluti bisnis sawit di Sumatera dan Kalimantan ini senilai Rp1.840 per lembar saham. Sedangkan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 3.629.411.800 lembar saham. Dengan demikian, FAPA akan listing dengan nilai kapitalisasi sekitar Rp 6,67 triliun.
Sesuai keterangan BEI sebelumnya, saham FAPA akan menjadi pendahulu dari sekitar 20 emiten yang sudah masuk daftar tunggu untuk listing awal tahun 2021 ini. Sesuai dengan situs perusahaan, FAP Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang mengelola dan memproduksi minyak kelapa sawit secara berkelanjutan.
FAP Agri resmi beroperasi pada 1994, dan pada akhir 2019 manajemen mengklaim sudah memiliki kebun sawit lebih dari 110 ribu ha. Lahan operasional FAP Agri saat ini terletak di Kalimantan Utara dan Kalimatan Timur serta Riau.
Seluruh lahan dikelola 11 anak perusahaan (PT). Saat ini perseeroan mengoperasikan lima pabrik kelapa sawit (PKS). Total kapasitas produksi lima unit pabrik ini sekitar 200 ton per jam. Perusahaan juga memiliki satu pabrik pengolahan kernel (Kernell Crushing Plant).
Operasional perusahaan didukungan lebih dari 5.000 karyawan. "FAP Agri berkomitmen untuk terus meningkatkan inovasi dan efisiensi di seluruh lini operasionalnya dengan tetap menjaga keseimbangan antara kepentingan bisnis, masyarakat, dan pelestarian lingkungan untuk masa depan yang lebih baik," demikian pernyataan manajemen.
Editor : Frans (ftagawai@gmail.com)
Sumber : Majalah Investor