Mengenal Model Bisnis StartUp yang Scalable

JAKARTA, investor.id – Scalable business model adalah jenis model bisnis yang memungkinkan sebuah usaha rintisan atau startup dapat tumbuh berkembang secara eksponensial, sambil tetap mempertahankan struktur biaya (cost) untuk tetap minimal dan efisien.
Model bisnis ini membuat startup dapat lebih fleksibel untuk berkembang, di mana dengan penambahan sumber daya baru dapat membawa peningkatan hasil usaha yang signifikan. Model bisnis ini lebih terukur sehingga memungkinkan investor untuk memberikan nilai tambah berupa investasi, agar startup tersebut dapat meningkatkan skala operasi bisnis secara signifikan.
Chief of Corporate Strategy dari Kumparan Andrias Ekoyuono menyampaikan, kebanyakan startups dibangun dengan darah, keringat, dan air mata hingga pada akhirnya dapat menjadi usaha dengan scalable business model. “Hal tersebut adalah wajar, dimana seringkali membutuhkan trial and error pada awalnya, hingga dapat ditemukan formula model bisnis yang tepat untuk konsumen,” ungkapnya dalam keterangan pers, Sabtu (8/10/2022).
Bullitt Sesariza selaku CEO dari VR Park mengatakan, dalam mengembangkan model bisnis scalable di industri kreatif membutuhkan inovasi agar tetap eksis. Ada dua komponen penting di industri kreatif, yaitu kreasi dan media atau channel. “Apa yang membuat bisnis kreatif itu tetap relevan untuk konsumen adalah kreasi inovatif yang dibawa ke media yang berkembang saat ini,” tambahnya.
Sedangkan Roki Soeharyo selaku CEO dan founder dari TouchTen Games, faktor lain yang mendukung scalable business model adalah bagaimana entrepreneur dapat menemukan dan mengelola investor dengan smart-money. Dalam artian, investor tersebut bukan hanya menyalurkan modal berupa uang tapi juga memberi panduan bisnis, kerja sama, mentoring. “Serta, dan akses kebutuhan bisnis lainnya sehingga entrepreneur tersebut dapat mengembangkan bisnisnya,” paparnya.
Mencermati tren kebutuhan ruang perkantoran yang dinamis, StarCamp mendukung model bisnis yang scalable melalui C-Space. Co-working space sangat populer di kalangan startups ataupun usaha individual, namun industri apa saja termasuk venture capital ataupun jenis bisnis lainnya dapat memanfaatkan C-Space untuk kegiatannya. Ruang kerja semi-terbuka ini juga cocok untuk freelancers, project team, mahasiswa, atau siapa saja yang butuh nuansa baru dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
Editor: Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Antam (ANTM) Investasi Besar-besaran, Potensi Cuan Sahamnya Masih Tebal
Antam (ANTM) akan investasi besar-besaran seiring keterlibatannya dalam ekosistem kendaraan listrik (EV). Potensi cuan ANTM masih tebal.Teknologi OpenAI pada Zoom Memperkuat Fleksibilitas Pengguna
Membangun solusi AI ke dalam produk Zoom untuk mendukung pelanggan agar menjadi lebih produktif.12 Juta Wajib Pajak Laporkan SPT, Tingkat Kepatuhan?
Hingga 31 Maret 2023 pukul 24.00 WIB, DJP telah menerima 12,01 juta Surat Pemberitahuan (SPT Tahunan) dari wajib pajak.Produsen Kopiko Punya Orang Terkaya (MYOR) Cetak Pendapatan Rp 30,6 T
Produsen permen Kopiko, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencetak penjualan bersih Rp 30,66 triliun sepanjang 2022.Pasca Ledakan di Kilang Dumai, Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman
"Masyarakat jangan khawatir stok yang ada amanTag Terpopuler
Terpopuler
