Sabtu, 1 April 2023

Banyak Perusahaan Belum Sadari Pentingnya Kepercayaan Digital

Abdul Muslim
18 Des 2022 | 16:40 WIB
BAGIKAN
Ilustrasi kejahatan  siber. (Sumber: blog.rackspace.com)
Ilustrasi kejahatan siber. (Sumber: blog.rackspace.com)

JAKARTA, investor.id – BDO di Indonesia, bagian dari BDO International Limited yang merupakan kantor akuntan publik dan penyedia jasa konsultasi besar di dunia, baru saja menggelar webinar Cybersecurity and Privacy Outlook 2023. Webinar menyoroti kesiapan mitigasi risiko keamanan siber serta tata kelola digital berbagai perusahaan dan instansi di Indonesia yang perlu ditingkatkan.

Webinar Cybersecurity and Privacy Outlook 2023 mengangkat tema Governance and Technical Mitigation & Legal Risk. Para narasumber ahli bidang keamanan siber dan hukum yang dihadirkan antara lain Director, Data Privacy & Protection, BDO di Indonesia -Advisory Novel Ariyadi, Managing Partner BDO di Indonesia - Legal Eman Achmad,  serta Associate Professor in Cyber Law Scholar Universitas Padjadjaran Danrivanto Budhijanto.

Webinar yang dihadiri oleh eksekutif dari berbagai perusahaan dalam berbagai skala tersebut membahas berbagai hal seputar aspek-aspek hukum terkait dengan keamanan siber dan risikonya, serta kiat-kiat agar organisasi dapat menerapkan proses, standar, dan mekanisme pengendalian untuk mengidentifikasi, mengelola, dan mengurangi risiko hukum di ranah teknologi serta siber.

Baca juga: Trellix Rilis Daftar Prediksi Ancaman Siber 2023

Novel Ariyadi, menyampaikan, banyak perusahaan dan lembaga pemerintahan di Tanah Air yang masih belum menyadari pentingnya untuk membangun kepercayaan sektor digital.

“Padahal, dengan semakin pesatnya penggunaan teknologi dalam bisnis dan juga kehidupan sehari-hari, risiko keamanan serta pelanggaran hukum bidang siber selalu mengintai,” ujar Novel, dikutip Minggu (18/12/2022).

Menurut dia, kerugian yang bisa ditimbulkan akibat pelanggaran hukum siber dan penyalahgunaan data dapat menyebabkan rusaknya reputasi korporasi, kerugian materiil, terdampaknya bisnis secara signifikan, pencurian hak kekayaan intelektual, hingga risiko fatal akibat rentannya keamanan nasional.

“Karena itu, sangatlah jelas bahwa perusahaan, pemerintah, dan individu perlu bersinergi dan berkolaborasi dengan erat. Kami berharap, webinar ini dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan siber yang aman dan nyaman demi kemajuan perekonomian digital Indonesia,” tutup Novel Ariyadi.

Transformasi Digital

Sementara itu, akhir-akhir ini, pemerintah Indonesia sedang aktif mendorong transformasi digital untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasonal. Hal ini juga merupakan agenda utama yang diangkat dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Bali pada akhir November lalu.

Indonesia menyikapi bahwa ekonomi digital menjadi kunci masa depan serta sebagai pilar ketahanan ekonomi dan menyumbang 15,5% produk domestik bruto (PDB) global. Dengan pengadopsian teknologi dalam berbagai sektor ekonomi, Indonesia berharap dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan membuka peluang kerja baru.

Baca juga: BSSN dan Kaspersky Pererat Kerja Sama Keamanan Siber

Namun, pertumbuhan perekonomian digital nasional juga berisiko meningkatkan ancaman keamanan siber. Dalam beberapa tahun terakhir, keamanan siber (cybersecurity) tidak hanya menjadi ancaman yang berkembang pesat, tetapi menjadi pertimbangan yang semakin penting diperhatikan bagi setiap perusahaan dan pemerintah (kementerian/lembaga/instansi) di Tanah Air.

Salah satu hal yang menjadi inti pembahasan G20 adalah bagaimana para pemangku kepentingan bisa mampu membangun kepercayaan sektor digital, termasuk melalui tata kelola digital global (global data governance).

Hal itu juga yang telah mendorong Pemerintah Indonesia mengesahkan landasan hukum untuk memberikan keamanan atas data pribadi yang menjadi hak asasi manusia melalui UU No 27 Tahun 2022 tentang UU PDP pada 17 Oktober 2022.

Editor: Abdul Muslim (abdul_muslim@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 2 menit yang lalu

Kuartal I-2023, Total Emisi Obligasi dan Sukuk Tembus Rp 27,46 Triliun

BEI menyebut, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun ini atau kuartal I-2023 tembus Rp 27,46 triliun.
Market 29 menit yang lalu

Perkuat ESG, DOID Gandeng Torajamelo

BIRU siapkan utang yang dapat dikonversi menjadi saham senilai Rp7,5 miliar yang akan dimanfaatkan untuk tingkatkan dampak sosial Ahana.
Market 47 menit yang lalu

BEI Hentikan Sistem Perdagangan FITS, Mengapa?

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian layanan sistem perdagangan Fixed Income Trading System (FITS). Mengapa?
International 59 menit yang lalu

ASEAN Sumbang 3% dari PDB Riil Dunia

Kapasitas ASEAN harus diperkuat untuk menjawab tantangan hari ini, dan tantangan 20 tahun ke depan.
National 1 jam yang lalu

Kabar Gembira, UI Umumkan 410 Camaba Lewat Jalur Talent Scouting

Sebelumnya, sebanyak 2.049 orang calon mahasiswa baru lolos penerimaan masuk melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)
Copyright © 2023 Investor.id