Penjualan Smartphone Global pada 2022 Jatuh ke Level Terendah Sejak Tahun 2013

JAKARTA, investor.id - Perusahaan riset global International Data Corporation (IDC) melaporkan bahwa pengiriman/penjualan smartphone ke seluruh wilayah dunia pada 2022 jatuh ke level terendah sejak tahun 2013.
Pada tahun lalu, pengiriman smartphone global sebanyak 1,21 miliar unit, atau turun 11,3% dibandingkan tahun 2021. Total pengiriman tahun 2022 tersebut terendah sejak 2013 karena permintaan konsumen yang berkurang secara signifikan, inflasi, dan ketidakpastian ekonomi global.
Sementara itu, pada kuartal IV-2022 saja, pengiriman ponsel global turun sampai 18,3% menjadi 300,3 juta unit dibandingkan kuartal yang sama tahun 2021 sebanyak 367,6 juta unit. Penurunan pengiriman terbesar yang pernah ada dalam satu kuartal tersebut pada akhirnya berkontribusi pada penurunan tajam tahun 2022.
"Kami belum pernah melihat pengiriman pada kuartal liburan lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Namun, melemahnya permintaan dan persediaan yang tinggi menyebabkan vendor mengurangi pengiriman secara drastis," kata Direktur Riset Tim Worldwide Tracker IDC Nabila Popal, dalam laporannya, dikutip Senin (30/1/2023).
Baca juga: Siapa Penguasa Pasar Smartphone di Indonesia? Cek di Sini
Penjualan dan promosi yang gencar selama kuartal IV tahun lalu hanya membantu untuk menghabiskan persediaan yang ada daripada mendorong pertumbuhan pengiriman. Vendor pun disebut semakin berhati-hati dalam pengiriman dan perencanaan sambil menyelaraskan kembali fokus pada profitabilitas.
Bahkan, Apple, yang memproduksi Iphone yang sejauh ini tampaknya ‘kebal’ dan menjadi merek peringkat pertama global, mencatat kemunduran dalam rantai pasok akibat penguncian wilayah tak terduga di pabrik-pabrik utamanya di Tiongkok. Pada kuartal IV-2022, pengiriman Iphone pun turun 14,9% menjadi 72,3 juta unit dari periode yang sama tahun sebelumnya 85 juta unit.
Sementara itu, pada posisi kedua, Samsung berhasil mengirimkan 58,2 juta unit smartphone pada kuartal IV tahun lalu, turun 15,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 69 juta unit.
Dalam lima besar lain, peringkat berikutnya secara berurutan ditempati oleh merek-merek asal Tiongkok, yakni Xioami, Oppo, dan Vivo.
Baca juga: Ponsel di Bawah Harga US$ 200 Masih akan Dominasi Pasar Indonesia
2023 Lebih Baik
Sementara itu, setelah menghadapi tahun yang sulit tahun 2022, IDC memproyeksikan pengiriman smartphone berpotensi tumbuh 2,8% pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Riset IDC's Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker Anthony Scarsella menyampaikan, kenaikan inflasi dan meningkatnya kekhawatiran makro terus menghambat belanja konsumen pada kuartal IV-2022.
“Namun, kondisi tersebut diharapkan mereda dan bisa mendorong pemulihan pada akhir 2023,” ungkap Anthony.
Menurut dia, dengan pengiriman tahun 2022 turun lebih dari 11%, untuk tahun 2023, para vendor dan pemilik merek smartphone akan lebih hati-hati sebelum mengambil persediaan/stok yang berlebih.
Editor: Abdul Muslim (abdul_muslim@investor.co.id)
Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+ijaEXDjGdL1lZTE1, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Indonesia Akan Salurkan Bantuan Vaksin ke Zimbabwe dan Kenya
LDKPI sudah menyalurkan bantuan vaksin pentavalen terhadap Nigeria sebanyak 730 ribu dosis vaksin.Dukung Kinerja Ponsel, 4 Barang ini Wajib Dimiliki Pengguna
Setiap ponsel membutuhkan aksesoris tambahan untuk melindungi dan mengoptimalkan kerjanya.Dukung Implementasi Kurikulum Merdeka, Kelas Pintar Gelar Aneka Program
Program-program tersebut antara lain rangkaian webinar, pendampingan ke satuan pendidikan binaanEks Dirut Bursa Blak-blakan soal Bumi Minerals (BRMS), Ini Peluang dan Risikonya
Hasan Zein, mantan dirut Bursa Efek Jakarta, mengulas soal potensi kinerja Bumi Resources Minerals (BRMS). Ini tentu ada peluang dan risiko.Baparekraf ScaleUp Champions , Program Dukung Industri Kreatif dan Startup Digital
Baparekraf Scale-Up Champions 2023 diharapkan akan menghasilkan Unicorn dan Decacorn baru di Indonesia.Tag Terpopuler
Terpopuler
