Minggu, 2 April 2023

Edukasi Gizi untuk Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia

Happy Amanda Amalia
30 Jan 2023 | 23:09 WIB
BAGIKAN
Logo Nestle. ( Foto: Istimewa )
Logo Nestle. ( Foto: Istimewa )

JAKARTA, investor.id – Nestlé Indonesia, sebagai produsen makanan dan minuman, memiliki komitmen panjang untuk fokus pada gizi, kesehatan dan keafiatan masyarakat dengan terus mengedukasi publik dan mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam hal gizi.

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menunjukkan, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Meskipun angka tersebut mengalami penurunan sejak 2019, isu stunting masih menjadi tantangan pemerintah untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 14% pada 2024. Berdasarkan pada fakta tersebut, Nestlé Indonesia berkomitmen untuk senantiasa mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan prevalensi stunting di Indonesia melalui berbagai inisiatif, termasuk program edukasi terkait gizi.

Langkah edukasi Nestlé Indonesia itu diwujudkan dengan menghadirkan Guru Besar Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS untuk membahas pentingnya gizi seimbang bagi anak- anak maupun orang dewasa dalam kehidupan sehari-hari, dan bagaimana memastikan kecukupan asupan gizi yang seimbang dalam kehidupan sehari-hari setelah melewati lebih dari dua tahun pandemi.

Advertisement

Dalam diskusi bertema “Protein Hewani Cegah Stunting”, Profesor Ali mengatakan bahwa saat ini, masalah gizi masih sering menjadi salah satu isu yang dihadapi oleh negara- negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia.

Menurut dia, banyak sekali permasalahan gizi yang terjadi di lingkungan sekitar, seperti stunting, obesitas, dan bertubuh kurus (wasting), juga permasalahan lainnya. Padahal gizi merupakan salah satu komponen penting bagi tumbuh kembang manusia, terutama pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.

“Ini merupakan kesempatan emas untuk menciptakan generasi berkualitas yang bebas dari stunting dan masalah gizi lainnya. Pencegahan masalah gizi harus dilakukan sedini mungkin, salah satunya dengan mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang,” ujar Ali yang dikutip dari pernyataan tertulis, Rabu (25/1/2023) untuk memperingati Hari Gizi Nasional.

Ditambahkan oleh Profesor Ali bahwa sangat penting bagi masyarakat untuk memahami piramida makanan sebagai Pedoman Gizi Seimbang dan penerapan Isi Piringku menggunakan slogan Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA).

“Kita membutuhkan aneka ragam pangan, baik sumber karbohidrat, protein, maupun vitamin dan mineral, yang jika dikonsumsi dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan dan tidak tercemar bahan berbahaya yang merugikan kesehatan,” tuturnya.

Sebagai informasi, pedoman konsep B2SA terdiri atas (1) Beragam, di mana terdapat bermacam-macam jenis makanan, baik hewani maupun nabati, sebagai sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral; (2) Bergizi, adalah makanan yang mengandung zat gizi makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tubuh; (3) Seimbang, dikonsumsi secara cukup sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu dengan tetap memperhatikan proporsinya sesuai dengan Isi Piringku, serta; (4) Aman, yaitu bebas dari cemaran fisik, kimia, dan mikrobiologi sehingga proses pengolahan dan penyimpanan makanan harus dilakukan dengan baik.

Pedoman itu dipercaya sebagai pengganti konsep empat sehat dan lima sempurna, karena kebutuhan gizi tiap individu berbeda-beda dan tidak dapat disamaratakan. Dengan menerapkan B2SA, kekurangan zat gizi dari satu jenis makanan akan dilengkapi dengan zat gizi dari makanan lain.

Menurut Corporate Nutritionist Nestlé Indonesia Eka Herdiana, meningkatkan profil gizi, kesehatan, dan kesejahteraan melalui makanan dan minuman merupakan bagian dari komitmen utama Nestlé.

“Sebagai perusahaan Good Food, Good Life, Nestlé Indonesia senantiasa menggunakan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu, saat ini dan untuk generasi mendatang. Nestlé berambisi untuk membantu 50 juta anak menjalani hidup yang lebih sehat pada 2030 dengan menyediakan pilihan yang lebih sehat dan tetap mengutamakan rasa yang disukai konsumen, serta menginspirasi masyarakat untuk hidup dengan lebih sehat, membangun dan menerapkan pengetahuan tentang gizi dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Dalam mempertegas komitmennya, Nestlé pun berupaya memenuhi asupan gizi masyarakat dengan menyediakan produk makanan yang difortifikasi dengan mikronutrien sebanyak 3,76 miliar pada tahun 2021, yang diperkaya dengan zat besi, zinc, yodium, vitamin A, dan vitamin D guna mendukung pemenuhan kebutuhan mikronutrien masyarakat.

Di sisi lain, Nestlé Indonesia juga berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lintas sektor untuk menginisiasi serangkaian program. Salah satunya adalah Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang diluncurkan pada November 2022 untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam percepatan penurunan angka stunting di Indonesia sebesar 14% pada 2024. Nestlé Indonesia pun bermitra dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam memberikan intervensi, dan pendidikan gizi serta pengembangan masyarakat untuk mengatasi stunting di Indonesia.

“Kami berharap, rangkaian kegiatan serta edukasi yang kami lakukan dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat luas dalam memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi keluarganya dan membantu pemerintah dalam menekan angka stunting di Indonesia. Ke depannya, kami akan terus berusaha membantu keluarga Indonesia dalam memenuhi kebutuhan gizi seimbang, melalui produk Nestlé serta pendidikan gizi yang tepat bagi generasi yang lebih sehat,” kata Eka.

Editor: Happy Amanda Amalia (happy_amanda@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Business 22 menit yang lalu

Jalin Kolaborasi dengan Mineski, LinkAja Hadirkan Fitur mgames

Kehadiran mgames di aplikasi LinkAja untuk memperkaya pengalaman bertransaksi digital bagi lebih dari 80 juta pengguna LinkAja.
Market 44 menit yang lalu

Duh, Kerugian Indofarma (INAF) Bertambah Besar hingga 10 Kali Lipat Lebih

Indofarma (INAF) belum keluar dari masa-masa sulit. Kerugian bertambah besar hingga 10 kali lipat lebih.
Market 3 jam yang lalu

Antam (ANTM) Investasi Besar-besaran, Potensi Cuan Sahamnya Masih Tebal

Antam (ANTM) akan investasi besar-besaran seiring keterlibatannya dalam ekosistem kendaraan listrik (EV). Potensi cuan ANTM masih tebal.
Business 3 jam yang lalu

Teknologi OpenAI pada Zoom Memperkuat Fleksibilitas Pengguna

Membangun solusi AI ke dalam produk Zoom untuk mendukung pelanggan agar menjadi lebih produktif.
Macroeconomy 5 jam yang lalu

12 Juta Wajib Pajak Laporkan SPT, Tingkat Kepatuhan?

Hingga 31 Maret 2023 pukul 24.00 WIB, DJP telah menerima 12,01 juta Surat Pemberitahuan (SPT Tahunan) dari wajib pajak.
Copyright © 2023 Investor.id