Selain Indonesia, Diabetes Anak juga Dialami Sejumlah Negara

JAKARTA, investor.id – Diabetes melitus (DM) pada anak sangat berbahaya dan akan diidap seumur hidup. Mirisnya, prevalensi Diabetes melitus pada anak, baik DM tipe 1 maupun DM tipe 2 meningkat.
Orang tua harus mengetahui penyebab, gejala, dan penanganannya agar tidak terjadi penyakit komplikasi dan menurunkan kualitas hidup anak.
“Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan meningkatnya gula dalam serum darah akibat cacatnya produksi insulin atau mekanisme insulin menormalkan kadar gula darah kurang bekerja baik,” kata Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Muhammad Faizi SpA(K), baru-baru ini.
Faktanya, Diabetes melitus menjadi epidemiologi di dunia. Di Fiji, kasusnya 0,1/100 ribu anak. Di Finlandia 37,4/100 ribu anak. Di Jepang, Tiongkok, dan Korea kurang dari 5/100 ribu anak. Di Indonesia cukup mengkhawatikan, yaitu 2/100 ribu anak.
Apalagi prevalensinya dari tahun ke tahun kian meningkat. Berdasarkan data Indonesia National Registry of T1DM Data, 2000-2002, prevalensi DM tipe 1 adalah 0.004/100 ribu anak pada 2000. Lalu, meningkat menjadi 0,028/100 ribu anak pada 2010 dan semakin meningkat menjadi 2/100 ribu anak pada Januari 2023 atau meningkat 70 kali lipat sejak tahun 2000.
Data Nasional Diabetes melitus di Indonesia pada 2023 mengungkap, total jumlah pasien DM anak dan remaja pada 2023 mencapai 1.645. Sebaran usia pasien DM anak dan remaja adalah 0-4 tahun 19%, 5-9 tahun 31%, 10-14 tahun 46%, dan di atas 14 tahun 3%.
Sementara itu anak perempuan lebih banyak menderita DM (59,3%) disbanding anak laki-laki (40,7%). Jumlah itu meningkat dibanding Maret 2021 yang 1.282 pasien, dengan rincian laki-laki 526 (41%) dan perempuan 742 (58%).
Menariknya, kata dr Faizi, DKA (Dermatitis Kontak iritan) pada anak penderita DM 1 mencapai 63% pada 2015-2016 dan 71% pada 2017. “Sayangnya rata-rata ini tidak terdiagnosis dan misdiagnosis bahwa DKA ini adalah gejala anak mengalami DM,” ungkap dr Faizi.
Sementara itu, prevalensi DM tipe 2 pada anak mencapai 5-10% dari seluruh populasi anak di Indonesia.
Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Antam (ANTM) Investasi Besar-besaran, Potensi Cuan Sahamnya Masih Tebal
Antam (ANTM) akan investasi besar-besaran seiring keterlibatannya dalam ekosistem kendaraan listrik (EV). Potensi cuan ANTM masih tebal.Teknologi OpenAI pada Zoom Memperkuat Fleksibilitas Pengguna
Membangun solusi AI ke dalam produk Zoom untuk mendukung pelanggan agar menjadi lebih produktif.12 Juta Wajib Pajak Laporkan SPT, Tingkat Kepatuhan?
Hingga 31 Maret 2023 pukul 24.00 WIB, DJP telah menerima 12,01 juta Surat Pemberitahuan (SPT Tahunan) dari wajib pajak.Produsen Kopiko Punya Orang Terkaya (MYOR) Cetak Pendapatan Rp 30,6 T
Produsen permen Kopiko, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencetak penjualan bersih Rp 30,66 triliun sepanjang 2022.Pasca Ledakan di Kilang Dumai, Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman
"Masyarakat jangan khawatir stok yang ada amanTag Terpopuler
Terpopuler
