Diabetes Anak Marak, IDI Beri Saran

JAKARTA, investor.id – Penyakit diabetes melitus pada anak terus meningkat. Hal ini diperkuat melalui data yang dirilis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yang menunjukkan prevalensi anak penderita diabetes meningkat 70 kali lipat pada Januari 2023 dibanding 2010.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Adib Khumaidi SpOT mengatakan bahwa hal tersebut merupakan dampak dari minimnya pemahaman masyarakat terkait pencegahan dini dengan skrining.
Menurutnya, diperlukan edukasi bagi masyarakat terkait bagaimana skrining untuk penyakit diabetes khususnya pada anak agar tidak terjadi peningkatan kasus secara signifikan.
"Kalau terkait dengan medis diabetes pada anak, dari profesi IDAI, pemerintah Kemenkes, ini contoh kolaborasi yang dibangun dengan baik pemerintah melibatkan koalisi profesi untuk memberikan masukan terkait potensi, risiko penyakit ke depan, diabtes, stunting, penyakit endokrin pada anak, ini perlu diedukasikan ke masyarakat sebagia bagian dari upaya pencegahan,” kata dr Adib di Jakarta, Selasa (7/2/2023).
Dia yakin banyak orang belum memahami penyakit diabetes pada anak. Sebab upaya pencegahan tidak hanya masalah makanan, tapi juga terkait faktor keturunan.
Perlu diketahui, Diabetes Melitus (DM) sendiri merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial mengganggu tumbuh kembang anak.
Ada 2 jenis diabetes yang paling banyak dijumpai, yaitu DM tipe-1 dengan jumlah kadar insulin rendah akibat kerusakan sel beta pankreas dan DM tipe-2 yang disebabkan oleh resistensi insulin, walaupun kadar insulin dalam darah normal.
Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Kuartal I-2023, Total Emisi Obligasi dan Sukuk Tembus Rp 27,46 Triliun
BEI menyebut, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun ini atau kuartal I-2023 tembus Rp 27,46 triliun.Perkuat ESG, DOID Gandeng Torajamelo
BIRU siapkan utang yang dapat dikonversi menjadi saham senilai Rp7,5 miliar yang akan dimanfaatkan untuk tingkatkan dampak sosial Ahana.BEI Hentikan Sistem Perdagangan FITS, Mengapa?
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian layanan sistem perdagangan Fixed Income Trading System (FITS). Mengapa?ASEAN Sumbang 3% dari PDB Riil Dunia
Kapasitas ASEAN harus diperkuat untuk menjawab tantangan hari ini, dan tantangan 20 tahun ke depan.Kabar Gembira, UI Umumkan 410 Camaba Lewat Jalur Talent Scouting
Sebelumnya, sebanyak 2.049 orang calon mahasiswa baru lolos penerimaan masuk melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)Tag Terpopuler
Terpopuler
