Kiat Paragon Jadikan CSR untuk Bisnis yang Bertumbuh dan Berkembang

JAKARTA, investor.id – Berbagi dan berkolaborasi dalam program CSR (Corporate Social Responsibility) menjadi salah satu kiat perusahaan kosmetika, PT Paragon Technology and Innovation, untuk tumbuh dan berkembang. Namun hal ini harus sejalan dan beririsan dengan perusahaan agar bisa saling mendapatkan manfaat.
“Di Paragon, founder Paragon yaitu Bu Nurhayati Subakat ketika memulai dari nol mendirikan Paragon, punya visi dan misi bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Akhirnya ini terefleksi dari kepemimpinan beliau, bahwa ini bukan sekadar bisnis, bukan tumbuh dulu baru bermanfaat untuk masyarakat, tapi dengan memberikan manfaat maka Paragon bisa tumbuh,” kata Head of CSR dan Impact for Community PT Paragon Technology and Innovation, Suci Hendrina, dalam acara Impact Fest bertema Impact Report Maxima dan Dampak Sosial Indonesia Selama 2022 yang digelar Maxima di Jakarta, Kamis (16/3/2023).
Suci memaparkan, misi memberikan manfaat itu merupakan perwujudan dari 5 nilai-nilai Paragon, yaitu ketuhanan, kepedulian, kerendahan hati, ketangguhan, dan inovasi. Dari nilai kepedulian itulah, lanjut Suci, dibuatlah program-program kepedulian yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan melalui 4 pilar program corporate social responsibility (CSR), yaitu Pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan dan ekonomi, dan lingkungan.
“Tapi tentunya kita gak sekadar membuat program CSR, kuncinya bagaimana agar program CSR berjalan terus dan bisnis Paragon juga terus tumbuh? Tentu program harus beririsan dengan pertumbuhan bisnis Paragon, meskipun tidak memberikan keuntungan secara langsung. Misal, dari program CSR tersebut bisa meningkatkan corporate image dan lain sebagainya,” jelas Suci.
Untuk memberikan dampak program CSR lebih luas lagi, lanjut Suci, Paragon juga tak segan-segan berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik perusahaan lain, pemerintah, LSM, maupun komunitas. “Jadi, kita bisa lakukan pentahelix collaboration,” ujar Suci.
Suci memaparkan, betapa Paragon tumbuh pesat salah satunya berkat berbagi itu. Saat berdiri pada 38 tahun lalu, Paragon yang dimulai dengan 2 karyawan, kini memiliki 11 ribu karyawan yang 85% perempuan. Dari hanya satu brand, yaitu Wardah, Paragon kini memiliki 13 beauty brand.
“Selama pandemic, Paragon yang tadinya hanya 6 brand, sepanjang 2019-2022 bertambah menjadi 13 brand. Tahun 2023 ini, Paragon akan punya 7 brand baru,” ungkap Suci.
Berdampak
Chief Executive Officer (CEO) Maxima Ivan Ahda, juga menegaskan bagaimana CSR berdampak sangat luas, baik bagi perusahaan itu sendiri maupun masyarakat dan lingkungan.
“Untuk mewujudkan dampak yang signifikan, tidak bisa sendiri, maka kami mengadakan Impact Fest sebagai bentuk komitmen kami untuk menciptakan dampak,” kata Ivan.
Impact Fest merupakan forum yang mempertemukan individu maupun organisasi berdampak dan memberikan perubahan positif di berbagai sektor. Melalui forum ini, Maxima sebagai impact agency ingin meningkatkan kesadaran bersama dan mendorong upaya pembangunan berkelanjutan.
Selain Paragon, sejumlah perusahaan juga memaparkan hal serupa. Diantaranya Direktur TJSL Kementerian dari BUMN, Fahrudin Muhtahmin; Kepala Divisi Pembelajaran dan Budaya dari IFG, Gita Indriati; dan Director People & Culture dari PT BUMA, Nanang Rizal Achyar.
“Pengukuran dampak pada program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan atau TJSL BUMN, minimal mengukur dampak internal seperti output dari program yang dilakukan. Kemudian pengukuran pada eksternal seperti survei Indeks Kepuasan Masyarakat atau IKM dan yang terakhir ialah SROI atau Social Return on Investment,” ujar Direktur TJSL Kementerian dari BUMN,Fahrudin Muhtahmin.
Bagi Kepala Divisi Pembelajaran dan Budaya dari IFG, Gita Indriati, “Personal values dan corporate values yang sejalan dapat memberikan dampak yang lebih efektif terhadap program yang dirancang,” ujar Gita Indriati.
“CSR itu harus sejalan dengan identitas sebuah perusahaan, buatlah program yang lebih bermakna dan berdampak,” ujar Director People & Culture dari PT BUMA Nanang Rizal Achyar.
Editor: Mardiana Makmun (mardiana.makmun@investor.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Ekonom Proyeksi BI Pertahankan Suku Bunga 5,75% Sepanjang 2023
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memproyeksi Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan (BI7DRR) sebesar 5,75% tahun ini.Riset Snapcart: Gratis Ongkir Jadi Daya Tarik Konsumen untuk Belanja Online
Penawaran menarik khususnya gratis ongkir sepertinya akan selalu menjadi salah satu kunci daya tarik utamaBank Sentral Swiss Naikkan Suku Bunga 50 bps di Tengah Kekacauan
Bank sentral Swiss (Swiss National Bank/ SNB) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) pada Kamis (23/3).Kekayaan Lim Hariyanto Pemilik Harita Melonjak, Geser Posisi 12 Konglomerat!
Kekayaan Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, pemilik Grup Harita, tiba-tiba melonjak. Bahkan mengalahkan 12 atau selusin konglomerat.Ini Bukti Komitmen Ekonomi Berkelanjutan GRP
PT Gunung Raja Paksi (GRP) berkomitmen penuh menerapkan prinsip environment, social, and governance (ESG) dalam menjalankan roda perusahaan.Tag Terpopuler
Terpopuler
