Sementara itu, terkait Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN yang masih ditahan, Menkeu menegaskan akan secepatnya dibahas dalam APBN-P 2016 pada kuartal I. Bambang menjamin hal ini tidak akan menganggu eksekusi proyek infrastruktur yang ditangani sejumlah BUMN sektor karya.

“BUMN banyak yang right issue pada semester II untuk mengantisipasi PMN. Jadi, penundaan hanya masalah administrasi pencairan,” tegas Bambang.

Bambang menyatakan, secara umum APBN 2016 sudah mendekati sempurna. Pasalnya, anggaran kesehatan sudah mencapai 5% serta anggaran pendidikan mencapai 20% seperti yang diamanatkan UU. Sedangkan dana transfer daerah sebesar Rp 723,2 triliun, naik signifkan 115% dibandingkan 2015.

Anggota Komisi XI dari Fraksi Golkar Muhammad Misbakhun mendesak pemerintah untuk semaksimal mungkin merealisasikan belanja modal demi mendorong pertumbuhan ekonomi.

Misbakhun berpendapat, kebijakan fiskal yang dibangun Jokowi dilakukan melalui tiga strategi, yaitu memperkuat stimulus fiskal untuk meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing, memperkuat ketahanan fiskal, dan serta mengendalikan risiko serta menjaga kesinambungan fiskal.

“Untuk memperkuat stimulus fiskal, pemerintah memberikan insentif fiskal untuk kegiatan ekonomi strategis serta peningkatan ruang fiskal dan peningkatan belanja produktif,” ujar dia.

Misbakhun mengapresiasi Presiden Jokowi yang memiliki Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Dia menilai Bambang memiliki kompetensi, integritas, dan kecakapan dalam berkomunikasi dengan DPR dan stakeholders lain sehingga mampu mensinergikan berbagai kebijakan ekonomi sesuai visi Nawacita. (esa/lrd/hg)

Editor: Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS