Jawa Berikan Kontribusi PDB 58,27%

Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada kuartal III-2015 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Jawa yang memberikan kontribusi kepada PDB sebesar 58,27%, diikuti Sumatera 22,37%, Kalimantan 7,99%, Sulawesi 6,08% dan pulau lainnya 5,29%.
“Dari pulau tersebut, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Bali dan Nusa Tenggara mencatatkan pertumbuhan tertinggi 11,75 persen, namun Kalimantan mengalami kontraksi 0,41 persen karena turunnya kinerja industri pertambangan,” jelas Suhariyanto.
Konsumsi rumah tangga (RT) masih memberi kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi yakni 54,98%. Kemudian diikuti oleh PMTB sebesar 32,39% karena didorong pertumbuhan barang modal bangunan dan konstruksi.
Dia menyebutkan ada sejumlah faktor, baik global dan domestik, yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2015. Ekonomi global pada kuartal III-2015 diperkirakan melambat akibat masih melemahnya beberapa harga komoditas nonmigas, serta komoditas energi dan tambang.
“Selain itu, banyak negara mengalami tekanan nilai mata uangnya terhadap dolar AS. Selanjutnya, perekonomian negara-negara mitra dagang utama Indonesia melemah sehingga mempengaruhi kinerja ekspor domestik,” ujar dia.
Dari sisi domestik tercatat adanya inflasi pada September 2015 yang mencapai 6,83% yoy, dan melemahnya nilai tukar rupiah. Kendati demikian, peningkatan realisasi belanja pemerintah yang cukup pesat terutama belanja barang 34,22% dan belanja modal sekitar 58,10%.
Di sisi lain, realisasi penerimaan pajak pada kuartal III turun dibandingkan periode sama 2014. (bersambung)
Baca selanjutnya di
http://id.beritasatu.com/home/kuartal-iv-tumbuh-49/131688
Editor: Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Kinerja Bisnis Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Lampaui Target
optimasi kilang dilakukan dengan menghasilkan produk bernilai tinggiPerempuan Harus Bisa Tingkatkan Kapasitas dan Kepercayaan Diri
Kaum perempuan bisa menempuh jalannya masing-masing dan berdampak positif, sesuai bidangnya.Kemenkeu Kelola Aset Negara Rp 12.271,56 Triliun
Pada tahun lalu kewajiban negara mencapai Rp 8.741,9 triliun dan ekuitas Rp 3.529,6 triliun.Emiten Boy Thohir-Jerry Ng (BFIN) Tawarkan Obligasi Rp 1,6 Triliun
BFI Finance (BFIN), emiten milik konglomerat Garibaldi 'Boy' Thohir dan Jerry Ng, berencana menerbitkan obligasi Rp 1,6 triliun.Aset Capai Rp 139,1 Triliun, Pangsa IKNB Syariah Hanya 4,6%
Total aset sektor industri keuangan non bank (IKNB) Syariah mencapai Rp 139,15 triliun per Desember 2022.Tag Terpopuler
Terpopuler
