JAKARTA, investor.id - Indonesian Youth Diplomacy (IYD) mendapat kepercayaan dari pemerintah menjadi penyelenggara Y20 Indonesia. Y20 merupakan forum dialog resmi pemuda dalam Presidensi G20 Indonesia.
Co-chair Y20 Indonesia 2022 Michael Victor Sianipar mengatakan, ada 4 isu prioritas yang diangkat oleh Y20. Isu-isu tersebut terkait ketenagakerjaan pemuda, transformasi digital, planet yang layak huni dan berkelanjutan, serta keberagaman dan inklusi.
“Sebagai tuan rumah, kita punya keistimewaan menentukan topik yang kita bahas dan kita juga menentukan berapa delegasi yang datang. Tentu ada negara dari G20 dan kita bisa mengundang negara-negara observer untuk memikirkan isu-isu apa yang penting bagi pemuda dan terobosan yang harus kita dorong kepada pemerintah pada puncak acara KTT G20 nanti,” kata Michael dalam acara Lunch Talk dengan tema, “ Y20: Kiprah Pemuda Dalam G20” disiarkan oleh Beritasatu News Channel, Jumat (13/5/2022).
Selanjutnya, Michael menuturkan, Indonesia sebagai tuan rumah Y20 mengangkat konsep bahwa acara Y20 ini merupakan acara seluruh pemuda Indonesia.
Untuk itu, meski acara puncaknya ditetapkan di Jakarta dan Bandung, namun pihaknya merancang serupa Pra-KTT atau Pra Summit Y20 yang dilakukan diberbagai daerah di Indonesia sesuai dengan masing-masing topik menjadi isu prioritas. Hal ini agar para delegasi pemuda Indonesia mendapat masukan dari seluruh pemuda Indonesia terkait permasalahan yang sedang dihadapi saat ini.
Pra KTT Y20 ini telah diselenggarakan di dua tempat yakni Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) mewakili Indonesia bagian barat membahas isu ketenagakerjaan pemuda. Kemudian, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) transformasi digital. Selanjutnya Pra KTT III akan berlangsung di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) pekan depan dan Pra KTT IV akan Manokwari, Papua Barat membahas keberagamaan.
“Jadi kita mau memastikan di setiap acara tersebut ada partisipasi pemuda Indonesia, jangan sampai kesannya G20 ini hanya milik elit di Jakarta saja atau milik pemuda-pemudi mungkin fasih berbahasa Inggris tapi tinggalnya di kota-kota besar,” ujarnya.
Dikatakannya, dengan melibatkan pemuda di daerah, semisalnya di NTB mendapat respons sangat positif. Ada 100 pemuda NTB yang hadir di acara tersebut.
Bahkan, lanjut dia, Pra-KTT di Lombok NTB dengan topik transformasi digital ini dihadiri oleh pemuda yang belum memiliki akses jaringan internet di desa tempat tinggalnya. “Jadi kita harus mendekatkan semua visi besar G20 dengan realita yang dihadapi oleh pemuda baik di Indonesia maupun di luar negeri. Itu kenapa kita bikin acara seperti itu,” ujarnya.
Selanjutnya, Michael menyebutkan 4 isu prioritas ini untuk mencapai kesepakatan, akan melalui negosiasi pada acara puncak G20. Pasalnya, para delegasi Y20 dari berbagai negara mencari tahu berbagai permasalahan yang mereka alami di masing-masing negara untuk disuarakan pada G20.
“Menuju puncak G20 yang akan ada negosiasi, kami mewajibkan setiap delegasi dari semua negara untuk mencari tahu permasalahan pemuda. Kami juga melakukan survei dengan bekerja sama dengan lembaga penelitian dari Jepang dengan jumlah responden 5.700 orang atau 300 orang dari 19 negara anggota G20,” ujarnya.
Editor : Frans (ftagawai@gmail.com)
Sumber : BeritaSatu.com
Berita Terkait