JAKARTA, investor.id – Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5% atau di level terendahnya selama 16 bulan berturut-turut. Selain menahan suku bunga acuan, bank sentral juga menahan suku bunga deposit facility sebesar 2,75% dan lending facility sebesar 4,25%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini sejalan dengan perlunya BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi, serta upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional di tengah naiknya tekanan eksternal.
Baca juga: Fed Powell Akui Kemungkinan Resesi Setelah Kenaikan Suku Bunga
“Tekanan eksternal terkait meningkatnya risiko stagflasi di berbagai negara,” kata Perry dalam pembacaan hasil RDG BI Juni 2022 secara daring, Kamis (23/6/2022).
Perry menilai ketidakpastian ekonomi global masih akan tinggi ke depannya. Hal ini seiring makin meningkatnya risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan inflasi global, termasuk sebagai akibat makin luasnya kebijakan proteksionisme terutama pangan yang ditempuh berbagai negara.
Dengan demikian, Perry mengaku BI akan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dan mendukung pemulihan ekonomi Indonesia lebih berdaya.
Editor : Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait