

Pengereman Impor
Dihubungi terpisah, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah melihat surplus neraca perdagangan September lebih disebabkan oleh pengereman impor sebagai respons pasar terhadap terus melemahnya rupiah dan juga technical rebound setelah tiga bulan neraca perdagangan mengalami defisit cukup besar.
“Diharapkan surplus ini bisa berlanjut pada Oktober dan November sebagai dampak terus menurunnya impor,” ujar Piter kepada Investor Daily.
Piter mengingatkan, impor minyak menjadi tantangan neraca perdagangan ke depan. Pembatalan rencana penaikan harga premium pecan lalu akan menyebabkan konsumsi dan impor minyak tetap tinggi.
“Pemerintah perlu mencari terobosan bagaimana menahan konsumsi BBM tanpa menaikkan harga. Hal ini hanya bisa dilakukan dengan memperbaiki sistem distribusi yang dapat mencegah terjadinya kebocoran seperti penyelundupan BBM bersubsidi yang ditengarai masih besar,” ujar Piter. (ayu/lm/hg)
Baca selanjutnya di http://id.beritasatu.com/home/jangan-cepat-berpuas-diri/181617
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)