

Menteri BUMN Erick Thohir.
Presiden Setujui Pembentukan Holding Pariwisata
Triyan Pangastuti
JAKARTA, investor.id - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pembentukan holding BUMN pariwisata dan pendukungnya yang terdiri atas delapan perusahaan sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo lewat dalam rapat terbatas yang berlangsung beberapa hari lalu. Pembentukan holding bertujuan untuk menaikkan daya saing industri aviasi dan pariwisata.
“Kami melakukan pembentukan holding, sudah dirapatkan bersama Bapak Presiden, para menteri hadir. Alhamdulillah sudah disetujui. Pembentukan holding ini tidak lain untuk memperbaiki iklim industri aviasi dan pariwisata,” kata Erick dalam rapat koordinasi nasional (rakornas) Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata uper Prioritas di Jakarta, Jumat (27/11/2020).
Ia mengatakan, holding akan memperbaiki iklim pariwisata dan pendukungnya yang tertekan cukup dalam selama pandemi Covid-19, sehingga dapat memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian dalam negeri.

PT Subai Udara Penas (Penas) ditetapkan sebagai induk dari holding BUMN pariwisata dan pendukungnya. Dalam struktur ini, Penas membawahi tujuh emiten pelat merah, yakni PT Garuda Indonesia, Angkasa Pura (AP) I dan II, AirNav, ITDC, Sarinah, Hotel Indonesia Group, dan PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko (TWC)
Selain itu, kata Erick, holding pariwisata juga dibentuk untuk mengatasi persebaran lalu lintas domestik yang belum merata_ dan masih terpusat di wilayah tengah dan barat Indonesia. Nantinya holding akan menata dan membentuk beberapa hub internasional dengan pembagian fungsi sesuai letak geografis dan karakteristik wilayahnya._
“Holding akan melakukan pe nataan bandara dan rute penerbangan untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dengan tujuan pemerataan distribusi pertumbuhan ekonomi dan perbaikan kualitas pelayanan publik,” ungkap Erick.
Menurut Erick, pembentukan holding pariwisata dan pendukung akan selesai pada Desember 2020. Seluruh sahamnya dimiliki pemerintah, sehingga fleksibilitas restrukturisasi dan pengembangan model akan lebih mudah.
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily