Kamis, 23 Maret 2023

Ekonom Perkirakan Surplus Neraca Perdagangan Akan Menyusut

Arnoldus Kristianus
16 Mar 2023 | 05:00 WIB
BAGIKAN
Neraca Perdagangan Indonesia
Neraca Perdagangan Indonesia

JAKARTA,investor.id - Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Faisal Rachman memperkirakan surplus neraca perdagangan akan menyusut ke depan. Namun, surplus bisa bertahan lebih lama dari yang diantisipasi karena penurunan harga komoditas akan lebih bertahap, berkat pembukaan kembali ekonomi Tiongkok dan kondisi kawasan Eropa yang lebih baik dari perkiraan.

“Seperti yang diperkirakan, pertumbuhan ekspor cenderung terus melemah karena penurunan harga komoditas, didorong oleh lesunya permintaan global di tengah tingginya inflasi dan berlanjutnya kenaikan suku bunga kebijakan,” ucap Faisal pada Rabu (15/3/2023).

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS)  neraca perdagangan mengalami surplus sebesar US$ 5,48 miliar pada Februari 2023. Nilai ekspor Indonesia Februari 2023 mencapai US$ 21,40 miliar atau turun 4,15% dibanding ekspor Januari 2023. Dibanding Februari 2022 nilai ekspor naik sebesar 4,51%. Nilai impor Indonesia Februari 2023 mencapai US$ 15,92 miliar, turun 13,68% dibandingkan Januari 2023 atau turun 4,32% dibandingkan Februari 2022.

“Ketidakpastian akan menyelimuti kinerja impor tahun ini. Kami tetap berpikir bahwa pertumbuhan impor nantinya dapat membaik karena permintaan domestik cenderung terus menguat, menyusul pencabutan PPKM pada akhir tahun 2022 dan keputusan untuk melanjutkan Proyek Strategis Nasional,” kata Faisal.

Advertisement

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Februari 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal US$ 317,3 juta (5,87%) dan barang konsumsi US$ 178,6 juta (6,42%), namun bahan baku/penolong turun US$983,5 juta (3,69%).

“Namun, kami mengantisipasi risiko penurunan pertumbuhan impor di tengah harga minyak yang lebih rendah dan ekspor yang lebih rendah. Sebagian bahan baku untuk memproduksi barang ekspor diperoleh dari impor,”kata Faisal.

Editor: Thomas Harefa (thomas@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 53 menit yang lalu

Likuiditas Start-up Teknologi Disorot, GOTO Aman?

Kondisi ekonomi global saat ini berdampak pada persepsi publik terhadap likuiditas perusahaan teknologi, salah satunya GOTO. Amankah?
Finance 2 jam yang lalu

Ekonom Proyeksi BI Pertahankan Suku Bunga 5,75% Sepanjang 2023

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memproyeksi Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan (BI7DRR) sebesar 5,75% tahun ini.
National 2 jam yang lalu

Tokoh Punokawan dan Pandawa Melandasi Konsep Buku Entrepreneurial Marketing

Simbol Punokawan dan Pandawa membawa pendekatan entrepreneurial marketing untuk menjawab kondisi dinamis dari tahun ke tahun.
Business 3 jam yang lalu

Riset Snapcart: Gratis Ongkir Jadi Daya Tarik Konsumen untuk Belanja Online

Penawaran menarik khususnya gratis ongkir sepertinya akan selalu menjadi salah satu kunci daya tarik utama
International 3 jam yang lalu

Bank Sentral Swiss Naikkan Suku Bunga 50 bps di Tengah Kekacauan

Bank sentral Swiss (Swiss National Bank/ SNB) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) pada Kamis (23/3).
Copyright © 2023 Investor.id