Kamis, 23 Maret 2023

BI: Nilai Transaksi Uang Elektronik Melesat Jadi Rp 35,7 Triliun per Februari 2023

Arnoldus Kristianus
16 Mar 2023 | 18:09 WIB
BAGIKAN
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Bulan Maret 2023 pada Kamis (16/03/2023).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Bulan Maret 2023 pada Kamis (16/03/2023).

JAKARTA, Investor.id - Bank Indonesia (BI) mencatatkan nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Februari 2023 melesat 31,14% (yoy) menjadi Rp 35,7 triliun. Nilai transaksi digital banking meningkat 28,35% (yoy) menjadi Rp 4.332,1 triliun.

Sedangkan nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit bertumbuh 9,61% (yoy) menjadi Rp 654,9 triliun.

“Transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat mendorong kegiatan ekonomi. Perkembangan ini ditopang kegiatan ekonomi digital yang terus meluas, sistem pembayaran digital yang makin mudah sejalan dukungan sistem pembayaran BI yang lancar dan andal, serta digital banking yang naik pesat,” ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Bulan Maret 2023, Kamis (16/3/2023).

Advertisement

Dia mengatakan, jumlah uang kartal yang didedarkan (UYD) pada Februari 2023 juga naik 2,71% (yoy) mencapai Rp 905,4 triliun. BI memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh Indonesia.

BI akan memperkuat kebijakan sistem pembayaran dalam menghadapi periode bulan Ramadhan dan Idulfitri 1444 H dengan memastikan ketersediaan dan keandalan sistem pembayaran Bank Indonesia dan sistem pembayaran industri, termasuk memantau keandalan sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi sistem pembayaran.

“BI akan memastikan ketersediaan uang Rupiah layak edar melalui program SERAMBI (Semarak Berkah Ramadan dan Idul Fitri 2023 ) dengan memperkuat layanan kas kepada masyarakat melalui perbankan dan BI, serta menyediakan lokasi layanan penukaran uang pada titik-titik keramaian dan jalur mudik,” tutur Perry.

Terjaga Baik

Menurut dia ketahanan sistem keuangan, khususnya perbankan, tetap terjaga, baik dari sisi permodalan, risiko kredit maupun likuiditas. Permodalan perbankan kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio /CAR) sebesar 25,88% pada Januari 2023.

Risiko kredit juga terkendali, terlihat dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan /NPL) yang rendah 2,59% (bruto) dan 0,76% (neto) pada Januari 2023. Likuiditas perbankan pada Februari 2023 terjaga didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,18% (yoy).

Berbagai kondisi tersebut menopang ketahanan perbankan Indonesia sehingga diperkirakan kinerjanya tidak terdampak langsung oleh dinamika penutupan tiga bank di Amerika Serikat.

“Hasil stress test BI juga menunjukkan ketahanan perbankan Indonesia yang kuat. Ke depan, BI akan terus memperkuat sinergi dengan KSSK dalam memitigasi berbagai risiko makro ekonomi domestik dan global yang dapat mengganggu ketahanan sistem keuangan,” tutur Perry.

Editor: Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkait


Berita Terkini


Market 19 menit yang lalu

Likuiditas Start-up Teknologi Disorot, GOTO Aman?

Kondisi ekonomi global saat ini berdampak pada persepsi publik terhadap likuiditas perusahaan teknologi, salah satunya GOTO. Amankah?
Finance 1 jam yang lalu

Ekonom Proyeksi BI Pertahankan Suku Bunga 5,75% Sepanjang 2023

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memproyeksi Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan (BI7DRR) sebesar 5,75% tahun ini.
National 2 jam yang lalu

Tokoh Punokawan dan Pandawa Melandasi Konsep Buku Entrepreneurial Marketing

Simbol Punokawan dan Pandawa membawa pendekatan entrepreneurial marketing untuk menjawab kondisi dinamis dari tahun ke tahun.
Business 2 jam yang lalu

Riset Snapcart: Gratis Ongkir Jadi Daya Tarik Konsumen untuk Belanja Online

Penawaran menarik khususnya gratis ongkir sepertinya akan selalu menjadi salah satu kunci daya tarik utama
International 3 jam yang lalu

Bank Sentral Swiss Naikkan Suku Bunga 50 bps di Tengah Kekacauan

Bank sentral Swiss (Swiss National Bank/ SNB) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) pada Kamis (23/3).
Copyright © 2023 Investor.id