Kamis, 23 Maret 2023

Hadapi Pandemi Covid-19, Ace Hardware Ubah Strategi Usaha

Muhammad Nabil Alfaruq
26 Apr 2020 | 13:16 WIB
BAGIKAN
ace hardware
ace hardware

JAKARTA, Investor.id - PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) mengubah strategi bisnis penjualan produk, seiring wabah Covid-19 melanda Indonesia. Perubahan strategi diproyeksikan membuat penurunan kinerja usaha perseroan tahun ini.

Manajamen perseroan menyebutkan bahwa dampak pandemi Covid-19 mengakibatkan penurunan signifikan terhadap pengunjung ke gerai ritel perseroan. Bahkan, perseroan menutup sementara gerai ritel yang berlokasi di pusat perbelanjaan yang berimbas terhadap penurunan omzet penjualan grup.

Fenomena tersebut mendorong Ace Hardware Indonesia menyiapkan langkah strategi untuk mempertahankan usaha Grup dalam menghadapi wabah Covid-19. “Kami mengubah fokus penjualan kami menjadi online dengan menggunakan website dan penjualan di gerai ritel melalui aplikasi whatsapp,” tutur manajemen perseroan dalam laporan keuangan di Jakarta, Minggu (26/4).

Kemudian, pihaknya tetap akan menjual barang-barang yang dibutuhkan dengan harga wajar untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19, terutama produk-produk yang berkaitan dengan kesehatan dan kebersihan. Selain itu, perseroan melakukan pendekatan ke pelanggan yang sudah memiliki member dengan mengirimkan email mengenai produk-produk khusus yang bersangkutan dengan Covid-19.

Lebih lanjut, perseroan juga melakukan efisisen pembiyaan, seperti merubah fokus biaya marketing dari memasang advertising pada billboard, katalog, dan brosur menjadi media digital dengan biaya yang lebih terjangkau. Perseroan juga mengurangi biaya-biaya lain yang tidak relevan, seperti biaya perjalanan dinas dan biaya utilitas.

Dari sisi laporan keuangan, emiten yang bergerak di bidang usaha perdagangan ini telah membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2019 sebesar Rp 1,03 triliun atau tumbuh 6,80% dari periode sama tahun 2018 yang mencatatkan Rp 964,55 miliar.

Sepanjang tahun 2019, perseroan berhasil mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 12,07% menjadi Rp 7,98 triliun, dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang memperoleh Rp 7,12 triliun. Kemudian, beban pokok penjualan juga mengalami peningkatan menjadi Rp 4,25 triliun dari semula Rp 3,80 triliun. Sehingga, laba kotor perseroan diperoleh Rp 3,88 triliun dari sebelumnya Rp 3,44 triliun.

Laba usaha perseroan tercatat meningkat 5,70% menjadi Rp 1,30 triliun dari periode sama tahun sebelumnya yang membukukan Rp 1,23 triliun, dan laba sebelum pajak penghasilan terangkat Rp 1,28 triliun dari semula Rp 1,20 triliun. Laba per saham dasar menguat menjadi Rp 60,33 per saham dari sebelumnya Rp 56,49 per saham.

Secara total aset, hingga akhir tahun 2019 pihaknya telah memperoleh sejumlah Rp 5,92 triliun, naik 11,27% dari periode sama tahun 2018 yang mencatatkan Rp 5,32 triliun. Total liabilitas perseroan juga meningkat menjadi Rp 1,17 triliun dari sebelumnya Rp Rp 1,08 triliun.

Editor: Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Berita Terkini


International 10 menit yang lalu

Pasar Asia Jatuh Menyusul Kenaikan Suku Bunga AS

Pasar Asia Pasifik jatuh pada perdagangan Kamis (23/3) pagi, mengikuti reaksi Wall Street semalam.
Market 10 menit yang lalu

Pasar Saham Asia-Pasifik Jatuh Pasca Kenaikan Suku Bunga Fed

Pasar saham Asia-Pasifik jatuh pada Kamis (23/3/2023). Mengikuti reaksi Wall Street pasca  kenaikan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin
International 34 menit yang lalu

Wall Street Merosot dengan Kenaikan Suku Bunga Acuan AS

Wall Street jatuh ke zona merah pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Fed menaikkan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS).
Market 39 menit yang lalu

Emas Melonjak Pasca Fed AS Kasih Sinyal Jeda Kenaikan Suku Bunga

Harga emas melonjak pada Rabu (23/3/2023). Pasca Federal Reserve AS mengurangi pendekatan agresifnya untuk mengekang inflasi
Lifestyle 1 jam yang lalu

Kawasan Suryatmajan Raih Predikat Kampung Wisata Berkat Lukisan Mural 

Kampung Suryatmajan kini menjadi salah satu landmark populer yang menarik minat lebih banyak wisatawan untuk berkunjung.
Copyright © 2023 Investor.id