Timah Lepas Saham Indometal ke Inalum

JAKARTA, investor.id – PT Timah Tbk (TINS) melepas saham cucu usahanya, yaitu PT Indometal Corporation (Asia Pasific) Pte Ltd (IMAP), kepada PT Inalum atau MIND ID selaku holding industri pertambangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perseroan melepas 50 ribu saham IMAP senilai US$ 398.500.
Sekretaris Perusahaan PT Timah Abdullah Umar mengungkapkan, aksi korporasi ini demi mewujudkan inisiatif strategis dengan memusatkan fungsi komersial MIND ID. “Lokasi strategis IMAP yang berada di negara jalur distribusi internasional akan mampu meningkatkan volume transaksi komoditas tambang MIND ID, sehingga peluang sebagai pemimpin pasar tingkat global bisa tercapai,” jelas Abdullah dalam keterangan resmi, seperti dikutip Investor Daily, Rabu (1/7).
Abdullah menjelaskan, integrasi pemasaran komoditas tambang MIND ID, seperti emas, timah, nikel, feronikel, bauksit, aluminium, dan batu bara akan menjadi first hand one-stop market, didukung akses informasi terpercaya dan keberlanjutan rantau pasokan yang memberikan rasa aman bagi konsumen MIND ID.
“IMAP akan menjadi integrated marketing agency, sehingga memiliki peran strategis dalam mendukung peningkatan skala bisnis perusahaan-perusahaan yang bernaung di bawah MIND ID,” jelasnya.
Adapun IMAP adalah cucu perusahaan PT Timah yang didirikan pada 29 November 2018 berdasarkan hukum negara Singapura. Perusahaan yang bergerak sebagai agen pemasaran tersebut, 100% dimiliki anak perusahaan PT Timah yaitu Indometal (London) Limited yang beroperasi di London sejak tahun 1988.
Hingga kuartal I-2020, PT Timah mencatatkan produksi bijih timah sebesar 15.217 ton yang terdiri atas 84% berasal dari penambangan darat, sedangkan 16% berasal dari penambangan laut. Adapun volume produksi logam mencapai 14.133 Mton dengan volume penjualan logam sebesar 17.553 Mton.
Sementara itu, pendapatan konsolidasian perseroan hingga Kuartal I-2020 mencapai Rp 4,4 triliun naik 5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 4,2 triliun. Penjualan logam timah berkontribusi sebesar Rp 4,2 triliun, kemudian tin solder dan tin chemical masing-masing sebesar Rp 9,3 miliar dan Rp 102,4 miliar sampai dengan akhir Maret 2020.
“Perubahan kondisi pasar akibat Covid-19 memaksa Timah untuk beradaptasi dengan melakukan sejumlah strategi efisiensi, diantaranya mengurangi operational expenditure sampai dengan 30%, sedangkan capital expenditure diprioritaskan untuk mendukung pencapaian target produksi,” ujar Abdullah.
Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Laba Bersih Jasa Armada (IPCM) Naik 10%
PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) membukukan laba bersih sebesar Rp 150,6 miliar pada 2022, meningkat 10% dari tahun laluGoldman Sachs Rombak Kepemimpinan di Grup Pembiayaan EMEA
Goldman Sachs Group Inc. mengubah pembiayaan global, setelah bank Wall Street gabungkan perbankan investasi dan bisnis perdagangannya.Bidik Pertumbuhan Kinerja, Siloam (SILO) Terapkan 4 Pilar Strategis
SILO menerapkan 4 pilar untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan di tengah peningkatan kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatanIncar Marketing Sales Rp 4,9 Triliun, Lippo Karawaci (LPKR) Andalkan Proyek Properti di Lippo Village
LPKR mengandalkan penjualan properti di Lippo Village untuk membidik marketing sales Rp 4,9 triliun tahun iniICDX Fasilitasi Transaksi Perdagangan Komoditi Syariah BRIS dan Maybank
Bursa Komoditi ICDX resmi memfasilitasi Sertifikat Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah atau yang disebut SiKA.Tag Terpopuler
Terpopuler
