Cita Mineral Investindo Siapkan Capex Rp 159 Miliar

JAKARTA, investor.id — PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) menargetkan alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 159 miliar pada tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung rencana bisnis perseroan.
Direktur Cita Mineral Investindo, Yusak Lumba Pardede mengatakan, anggaran belanja modal pada tahun ini akan digunakan untuk infrastruktur maupun peralatan penunjang aktivitas pertambangan perseroan.
“Adapun untuk sumber pendanaan dari internal, kas perseroan masih cukup untuk mendanai kebutuhan capex perseroan tersebut,” ujar Yusak dalam paparan publik yang diselenggarakan melalui Zoom, Rabu (21/4).
Sementara itu, perseroan pada tahun ini berencana akan segera menyelesaikan pembangunan fase kedua fasilitas pemurnian Smelter Grade Alumina (SGA) PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW). Fasilitas ini diyakini dapat memberikan dampak signifikan terhadap kinerja bisnis perseroan.
“Fasilitas tersebut paling lambat selesai akhir tahun ini dan paling cepat bulan Juli atau Agustus. Hingga bulan Maret akhir pembangunan sudah mencapai 70%,” ujar dia.
Berdasarkan berita sebelumnya, pembanguna fasilitas tersebut diperkirakan menghabiskan biaya investasi sebesar US$ 400 juta. Pembangunan fasilitas tersebut akan menambah kapasitas produksi SGA sebesar 1 juta ton. Dengan demikian, apabila pabrik ini sudah beroperasi optimal, maka total kapasitas produksi WHW menjadi 2 juta ton per tahun.
Di sisi lain, perseroan mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2020, walaupun terkena dampak pandemi Covid-19. Sepanjang tahun 2020, perseroan membukukan pendapatan bersih senilai Rp 4,34 triliun. Realisasi ini naik 11,55% dibandingkan pendapatan bersih tahun 2019 yang hanya Rp 3,89 triliun.
“walaupun terkena dampak pandemi Covid-19, selama tahun 2020 perseroan berhasil berhasil menguatkan posisi keuangan Perseroan. Hal ini dapat dilihat dari naiknya nilai ekuitas dan penurunan komponen liabilitas yang signifikan,” ujar dia.
Yusak menambahkan, perseroan optimis akan kinerja di 2021 seiring membaiknya perekonomian global yang berdampak positif pada harga komoditas, dan masih cukup tingginya minat atas Metallurgical Grade Bauxite (MGB) terutama untuk pasar ekspor. Tidak menutup kemungkinan bagi Perseroan dan WHW akan memperluas pangsa pasar dan diversifikasi penjualan SGA dan MGB, guna mendapatkan peluang ekspansi penjualan yang menjanjikan.
Pada tahun 2020, CITA berhasil menjual 7,95 juta ton MGB dimana sebanyak 85,49% atau sekitar 6,79 juta ton merupakan penjualan ekspor sedangkan sisanya sebanyak 1,15 juta ton dijual di dalam negeri ke entitas asosiasi WHW. Jumlah volume penjualan meningkat 8,37% dibandingkan tahun 2019. Sementara volume penjualan SGA tetap stabil yaitu 1,06 juta ton dari tahun 2019. Perseroan juga memperoleh kuota ekspor dari Pemerintah masing-masing sebanyak 4,03 juta ton pada April 2020 dan 4,26 juta ton pada bulan Oktober 2020 yang berlaku selama 1 tahun hingga 2021.
“Kinerja Perseroan tahun ini juga diharapkan semakin membaik seiring dengan rencana penyelesaian pembangunan fasilitas pemurnian SGA fase kedua yang dapat menambah kapasitas penjualan lokal Perseroan,” ujar dia.
Sebagai informasi, perseroan baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2020 yang digelar pada hari ini di Jakarta. Pada RUPST tersebut, Perseroan memutuskan untuk membagikan dividen total sebesar Rp 360,39 miliar miliar dari laba bersih tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp 649,92 miliar.
Dalam RUPST tahun ini manajemen telah mendapatkan persetujuan untuk membagikan dividen dari laba bersih tahun 2020 senilai Rp 91 per saham.
“Ini sebagai apresiasi kami kepada para pemegang saham yang selama ini telah mendukung dan kami akan berupaya langkah ini terus berlanjut ke depannya,” ujar dia.
Editor: Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkini
Kuartal I-2023, Total Emisi Obligasi dan Sukuk Tembus Rp 27,46 Triliun
BEI menyebut, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun ini atau kuartal I-2023 tembus Rp 27,46 triliun.Perkuat ESG, DOID Gandeng Torajamelo
BIRU siapkan utang yang dapat dikonversi menjadi saham senilai Rp7,5 miliar yang akan dimanfaatkan untuk tingkatkan dampak sosial Ahana.BEI Hentikan Sistem Perdagangan FITS, Mengapa?
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian layanan sistem perdagangan Fixed Income Trading System (FITS). Mengapa?ASEAN Sumbang 3% dari PDB Riil Dunia
Kapasitas ASEAN harus diperkuat untuk menjawab tantangan hari ini, dan tantangan 20 tahun ke depan.Kabar Gembira, UI Umumkan 410 Camaba Lewat Jalur Talent Scouting
Sebelumnya, sebanyak 2.049 orang calon mahasiswa baru lolos penerimaan masuk melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)Tag Terpopuler
Terpopuler
