JAKARTA, investor.id - Pelaku pasar pada hari ini (30/6/2021) memperhatikan pemulihan yang terjadi pada permintaan semen di beberapa daerah, seiring dengan dimulainya kembali beberapa pembangunan infrastruktur yang sebelumnya tertunda akibat pandemi.
Data Asosiasi Semen Indonesia menyebutkan bahwa konsumsi semen pada akhir Mei 2021 tercatat sebanyak 3,68 juta ton, jumlah ini lebih tinggi dari realisasi tahun lalu.
Adapun, pertumbuhan paling terlihat terjadi pada pulau Jawa yaitu sekitar 282.000 ton secara tahunan menjadi 1,85 juta ton. Dengan demikian, konsumsi semen di Pulau Jawa selama Januari-Mei 2021 telah mencapai 12,45 juta ton atau tumbuh 4,88% secara tahunan.
Tak ketinggalan, pulau Sulawesi juga bertumbuh hingga 64% secara tahunan menjadi sekitar 457.000 ton, pertumbuhan tersebut diikuti oleh daerah Maluku dan Papua sebesar 29,1% menjadi sekitar 142.500 ton. Realisasi tersebut membuat konsumsi di Maluku dan Papua tumbuh 10,3% secara tahunan selama Januari-Mei 2021 menjadi 796.033 ton
Kendati demikian, meski dirasa belum maksimal oleh Pilarmas, pertumbuhan konsumsi semen di Pulau Kalimantan mencatatkan pertumbuhan konsumsi naik 16,1% secara tahunan pada akhir Mei 2021 menjadi sekitar 245.000 ton.
Adapun, satu-satunya wilayah yang konsisten menunjukkan penurunan konsumsi sejak 2020 adalah Bali dan Nusa Tenggara. Konsumsi semen di wilayah tersebut kembali susut 5,6% menjadi sekitar 203.000 ton.
Dengan kata lain, konsumsi semen di Bali dan Nusa Tenggara hanya tumbuh positif pada April 2021 sebesar 2,7% secara tahunan menjadi sekitar 229.000 ton sepanjang Januari-Mei 2021.
“Secara kumulatif, konsumsi semen di Bali dan Nusa Tenggara masih turun 6,8% YoY menjadi 1,18 juta ton sepanjang Januari-Mei 2021,” jelas Pilarmas, Rabu (30/6).
Pilarmas melanjutkan, naiknya konsumsi semen dari dalam negeri merupakan cerminan terhadap membaiknya perekonomian dimana pembangunan infrastruktur dan diharapkan mampu menopang konsumsi dalam negeri ke arah perbaikan.
Seperti diketahui, dalam APBN 2021 anggaran infrastruktur ditetapkan sebesar Rp 414 triliun atau naik 47% dari tahun 2020.
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait