JAKARTA, investor.id – PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berencana hanya mengoperasikan 66 pesawat mulai tahun 2022 ini setelah proses restrukturisasi usai.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, saat ini GIAA beroperasi dengan jumlah armada 38 pesawat. Padahal, sebelum pandemi Covid-19, Garuda Indonesia menjalankan 140 pesawat.
Baca juga: Garuda Indonesia (GIAA) Ditagih Utang Rp 198 T oleh 470 Kreditur
“Hari ini di bawah 40 pesawat dari total 140 pesawat tercatat di kita. Ke depan kita berharap dengan peningkatan traffic, restrukturisasi, negosiasi, dan pendanaan baru ke depan mudah-mudahan bisa menambah pesawat. Tahun 2022 kita jalan denga 66 pesawat. Jadi menambah terus frekuensi dan rute-rute,” kata Irfan dalam program Hot Economy dengan tajuk ‘Bersih-bersih Garuda’ yang disiarkan Beritasatu TV, Kamis (13/1).
Baca juga: Akhirnya setelah 2 Tahun, Garuda (GIAA) Kembali Layani Penerbangan Umrah
Irfan menegaskan, ke depan Garuda hanya melayani rute-rute yang benar-benar menguntungkan dan fokus pada penerbangan domestik. Untuk rute internasional, hanya terbatas pada rute internasional yang menguntungkan dan terdapat permintaan angkutan kargo.
“Kita fokus ke domestik. Internasional hanya rute-rute dan frekuensi terbatas dan menguntungkan. Fokus ke kargo,” papar dia.
Editor : Theresa Sandra Desfika (theresa.sandra@investor.id)
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait