JAKARTA, investor.id - Pasar modal dalam negeri memiliki prospek yang amat menjanjikan seiring potensi pertumbuhan yang signifikan di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, pihak Bursa juga sudah banyak mengakomodir permintaaan dari calon emiten teknologi termasuk kemudahan dan terobosan baru dalam beberapa aspek pencatatan.
Alasan inilah yang menjadi keyakinan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa akan banyak perusahaan unicorn mencatatkan sahamnya di dalam negeri, ketimbang di bursa luar negeri.
Baca juga: Unicorn dan Decacorn Jangan Cuma Galang Dana
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, seperti diketahui, saat ini sangat ramai bermunculan unicorn baru di Indonesia sehingga membuat Indonesia sebagai pencetak perusahaan dengan status unicorn terbesar di ASEAN.
“Dengan adanya terobosan baru dari Pasar Modal Indonesia seperti penerapan Saham dengan Hak Suara Multipel (SHSM) untuk IPO dan adanya perubahaan peraturan Bursa No I-A yang memberikan pintu yang lebih luas bagi perusahaan dari berbagai sektor untuk tercatat di Papan Utama atau Papan Pengembangan, kami optimis inisiatif ini dapat disambut dengan baik khususnya oleh perusahaan-perusahaan teknologi di Indonesia yang sedang berkembang pesat,” ujarnya, Jumat (14/1).
Namun sayangnya terkait dengan nama calon Perusahaan Tercatat, Bursa dikatakan Nyoman belum dapat menyampaikan informasinya secara detail sampai dengan adanya izin publikasi dari OJK sebagaimana diatur dalam POJK Nomor X.A.2.
Baca juga: Kopi Kenangan Sandang Status F&B Unicorn Pertama di ASEAN
Di BEI saat ini sudah tercatat perdagangan saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) pada tahun 2021 yang menorehkan sejarah sebagai unicorn pertama di Pasar Modal Indonesia dan di Bursa Kawasan ASEAN dengan total fundraised yang juga terbesar dalam dua dasawarsa terakhir yaitu sebesar US$ 1,3 miliar atau Rp 21,9 triliun.
Selain Bukalapak, BEI juga menyambut tercatatnya PT Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) pada November 2021 sebesar Rp 18,78 triliun yang juga sebagai IPO anak perusahaan BUMN terbesar yang merupakan perusahaan teknologi.
Editor : Lona Olavia (olavia.lona@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait