JAKARTA, investor.id- Tahun 2022 bisa menjadi tahun yang menjanjikan bagi para pemodal atau investor. Pasalnya, di tahun macan air ini terdapat banyak sentimen positif yang bisa mendorong perbaikan kinerja perusahaan dan perekonomian secara umum.
Direktur PT Panin Asset Management (Panin AM) Rudiyanto menjelaskan, meski banyak terdapat sentimen positif, namun masyarakat yang memulai investasi harus tetap menggunakan strategi yang tepat demi hasil yang optimal. Untuk itulah perlu dilakukan yang namanya aset alokasi.
Secara teori, dalam melakukan aset alokasi, menurut Rudiyanto, investor perlu mempertimbangkan tujuan investasi dan juga kondisi keuangan.
"Tujuan investasi bisa berubah tujuan jangka panjang, menengah atau pendek. Sedangkan kondisi keuangan, dengan mempertimbangkan hasil investasi bisa dipakai untuk kebutuhan hidup atau masih ada sumber yang lain," tulis dia dikutip dari blognya, Rabu (19/1).
Baca juga: Bahana TCW: Ekonomi Mulai Pulih, Saatnya Berinvestasi di Reksa Dana
Selain itu, investor juga perlu mengetahui profil risiko masing-masing. Secara umum, seorang investor masuk dalam satu profil risiko berikut, yakni agresif, moderat atau konservatif.
Faktor lain juga mempengaruhi aset alokasi dan pemilihan produk investasi. Faktor lain itu misalnya usia, pemahaman terhadap produk, kinerja produk yang kadang membuat aset alokasi bisa berubah di tengah jalan.
"Perubahan itu sangat normal karena yang ideal adalah yang dirasakan nyaman. Tingkat kenyamanan tiap orang bisa amat berbeda," jelas dia.
Baca juga: Ekspansif, Bahana TCW Luncurkan 20 Produk Reksa Dana Baru Sepanjang 2021
Nah, dengan mempertimbangkan kenyamanan itu, pemetaan aset alokasi bisa dilakukan dengan berinvestasi pada produk reksa dana. Rudiyanto mencontohkan, bagi seseorang yang mulai investasi dengan dana Rp 100 juta, masih usia produktif dan memiliki tujuan investasi di atas lima tahun bisa menggunakan strategi aset alokasi berikut.
Pertama, adalah dengan menempatkan dana di reksa dana pasar uang sebesar 10-20% dari total dana. Kemudian, menempatkan dana di reksa dana pendapatan tetap sebesar 10-25%, reksa dana terproteksi sebesar 10-25%, reksa dana campuran 10-30% dan reksa dana saham 10-35%.
Editor : Gita Rossiana (gita.rossiana@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait