JAKARTA, investor.id – Mirae Aset Sekuritas Indonesia memberikan rekomendasi terbaru untuk sektor ritel. Hal ini berdasarkan beberapa data yang menyebutkan tingginya traffik ke tempat-tempat ritel, dalam hal ini adalah mal. Meskipun dalam beberapa waktu belakangan ini angka Covid-19 yang merangkak naik. Lalu apa rekomendasinya? Yuk cek ulasannya.
Analis Mirae Sekuritas Christine Natasya menyebutkan, karena lonjakan kasus Omicron baru-baru ini di Indonesia, pihaknya berhati-hati namun tetap optimis di sektor ritel. Sebagai catatan, Indonesia memulai program booster Covid-19 untuk umum pada 12 Januari 2022 ketika Indonesia membukukan kasus harian tertinggi dalam tiga bulan di tengah maraknya varian Omicron.
Baca juga : 5 Broker Kuasai Transaksi di Bursa, Mirae Asset Sekuritas Tertinggi
“Meskipun kami khawatir dengan meningkatnya kasus varian baru yang mungkin berdampak pada PPKM, kami berharap varian baru tidak akan mengulangi PPKM yang ketat seperti lonjakan Delta. Kami berharap untuk melihat trafik untuk terus pulih,” tulis Chritsine dalam risetnya.
Namun, lanjut dia, menurut Laporan Google Mobilitas Covid-19, Indonesia telah mulai menunjukkan arus yang lebih tinggi ke tempat-tempat ritel atau mal sejak Oktober 2021 dibandingkan dengan baseline di Januari-Februari 2020.

Meskipun arus Jakarta dan Bali masih di bawah tingkat pra-pandemi, rata-rata dari Oktober 2021 hingga saat ini, lalu lintas Indonesia ke ritel dan tempat rekreasi lebih tinggi 6.5% dibandingkan dengan pra-pandemi. Sebagai contoh, trafik ritel Yogyakarta sejak Oktober 2021 rata-rata hanya c.5% lebih tinggi dari level sebelum pandemi. Sementara di wilayah lain, seperti Sumbar dan Jambi, trafik ritel rata-rata lebih tinggi sekitar c.18% dan c.11% dibandingkan sebelum pandemi.
Baca juga : Mirae Asset Sekuritas Nilai Saham Konstruksi Overweight, Apa Saham Top Pick-nya?
Namun demikian, Christine menyebut pihaknya melihat lalu lintas Jakarta ke supermarket dan apotek sejak Oktober meningkat sekitar 9.5% dibandingkan sebelum pandemi, menunjukkan beberapa orang masih keluar untuk belanja kebutuhan. “Karena kami mengharapkan vaksin booster memberikan perlindungan luas terhadap varian baru Covid-19, kami yakin pemulihan arus ke mal berlanjut tahun ini,” tambahnya.
Secara year to date (YTD), Mirae Asset Sekuritas memantau bahwa harga CPO telah mencapai di atas 5.000/ton Ringgit Malaysia dengan rata-rata YTD 5.300/ton Ringgit Malaysia (vs rata-rata MYR4.4k/ton pada tahun 2021). “Kami yakin kenaikan harga CPO secara tidak langsung berdampak positif bagi perusahaan ritel. Kami memperkirakan efek kenaikan harga CPO akan terlihat pada 2022F dan mempertahankan rekomendasi Overweight di sektor ini,” tutupnya.
Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait