JAKARTA, investor.id - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sudah memiliki strategi pendanaan apabila likuditas tidak mencukupi. Strategi pendanaan itu mulai dari penerbitan Euro Medium Term Notes (EMTN) hingga melakukan pendanaan bilateral baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing.
Direktur Treasury and International Bank Mandiri Panji Irawan menjelaskan, kondisi likuiditas Bank Mandiri saat ini cukup baik dengan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio/LDR) mencapai 80% pada akhir 2021.
"Likuiditas kami cukup ample apabila melihat kondisi umum perbankan Indonesia," jelas Panji dalam acara Paparan Kinerja Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (27/1).
Baca juga: Berkat Transformasi Digital, Laba Bank Mandiri (BMRI) Naik 66,8%
Di sisi lain, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri juga baik dengan pertumbuhan pada 2021 mencapai 12,8% secara tahunan. Ke depan, Bank Mandiri terus mengelola likuiditas untuk menjaga keseimbangan kredit yang sehat.
"Dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian, yakni PDB yang lebih baik dari 2021, tentunya akan berpengaruh kepada kredit. Bank Mandiri akan mengkaji kecukupan likuiditas on daily basis," kata Panji.
Baca juga: Bank Mandiri Layani Transaksi Keuangan BSSN
Namun, apabila dipandang ada kebutuhan likuiditas, Bank Mandiri masih memiliki ruang untuk menerbitkan global bond dalam bentuk Euro Medium Term Notes yang masih memiliki plafon sebesar US$ 450 juta. Bank Mandiri juga bisa melakukan skema pendanaan dalam bentuk lain seperti pendanaan bilateral dalam bentuk rupiah dan valas.
"Eksekusinya tinggal mempertimbangkan timing dan kondisi pasar sehingga efektif," jelas dia.
Editor : Gita Rossiana (gita.rossiana@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait