JAKARTA, investor.id - Ketua Asosiasi Blockchain Indonesia Asih Karnengsih mengatakan, dalam pasar kripto teknologi blockchain digunakan sebagai teknologi pendukung proses transaksi kripto. Di mana, bertugas untuk mendistribusikan data transaksi kripto keluar jaringan komputer atau server dalam jaringan blockchain. Sehingga memungkinkan kripto untuk beroperasi tanpa melalui satu pusat untuk mengurangi resiko dan biaya proses transaksi.
“Poin ini yang membuat kripto cukup menarik karena bisa menyumbang stabilitas pada negara yang memiliki mata uang dan infrastruktur yang tidak stabil, karena kripto bisa memunculkan banyak aplikasi dan jaringan-jaringan individu dan institusi yang lebih luas. Lantaran kripto yang sifatnya global,” ujarnya dalam acara Zooming with Primus “Menyongsong Bursa Kripto Indonesia” yang disiarkan secara langsung di BeritaSatu TV, Kamis (27/1).
Baca juga: Bursa Kripto Pasti Hadir, Tapi Sabar Dulu Yah Guys Biar Konsumen Terlindungi
Dengan adanya teknologi itu, investor menurutnya akan terlindungi dari kepemilikan aset ganda karena sifat dari aset kripto yang digital. Secara sederhana, teknologi blockchain ibarat sebuah buku catatan besar atau ledger yang mencatat semua transaksi pada pasar kripto.
Sementara itu, terkait rencana adanya Bursa Kripto, menurutnya akan meningkatnya keamanan dari para investor dan mendapatkan kepercayaan dari para pelaku pasar lebih besar lagi sehingga dapat menghapus stigma negatif mengenai pasar kripto.
“Adanya Bursa Kripto membuat kripto akan mendapat kepercayaan lebih luas dan penggunanya akan makin banyak,” katanya.
Editor : Lona Olavia (olavia.lona@gmail.com)
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait